Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

"Jalur Kuning" Menjadi "Jalur Abu-Abu" di Stasiun MRT, Tidak Malukah Kita?

Diperbarui: 9 Juni 2021   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi / Sayangnya, stasiun MRT Jakarta tidak memakai "jalir kuning", tetapi memakai "jalur abu2 gelap", tidak malukah kita? Bahwa, kaum disabilitas yang membutuhkan hak2nya, justru harus mngalah kepada kita, si desainer dan orang2 sehat, kuat dan normal ......

By Christie Damayanti

***

Saat aku berkesempatan berkeliling di jalan protocol Sudirman -- Thamrin ini, aku juga berkesempatan untuk mencoba naik MRT dari depan Kedutan Besar Jerman sampai Gelora Senayan.

Aku memang ingin mencoba MRT di Jakarta, sementara aku sudah berkeliling bolak balik sampai seluruh Jepang, atau di London sampai 7 tingkat kebawah, berkeliling London, atau juga di Paris, New York City dan Singapore.

Aku ingin melihat bagaiamana MRT Jakarta bia ramah kepada semua warga Negara termasuk kaum disabilitas.

Kebawah, kami bertanya kepada petugas stasiun diatas,

"Pak, apakah semua stasiun MRT sudah punya lift di sisi pedestrian kanan dan kiri?

"Sedah bu, bahkan bukan hanya di stasiun MRT protocol saja, tetapi sudah semua stasiun sampai stasiun Lebak Bulus, sudah ada liftnya", jawab petugas di atas.

Aku cukup takjub. Puji Tuhan, sudah ada lift nya. Tinggal, aku harus memastikan bahwa keberadaan lift serta fasilitas disabilitas di sekitarnya, sehingga aku sebagai end-user pemakai kursi roda merasakan kemanan dan kenyamanan bermobilitas.

Kami turun dengan lift masuk ke Stasiun MRT Thamrin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline