Lihat ke Halaman Asli

Menelisik Redupnya Cahaya Natal dan Pudarnya Toleransi di Negara Pancasila

Diperbarui: 25 Desember 2018   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon Natal dari botol bekas, dokpri

Hari ini semua umat Kristiani merayakan berita sukacita dengan lahirnya sang juru selamat.

Ada pun bentuk perayaan dan kemeriahan di lakukan dengan berbagai macam cara.

Pohon natal bekas minuman ringan, dokpri

Salah satu yang di lakukan oleh Gereja Katholik Yohanes Pemandi Surabaya mengadakan lomba pohon natal antar wilayah.

Di samping itu Yopem membuat sesuatu yang unik, dimana pohon natalnya berasal dari botol bekas.

Tapi melalui tulisan saya kali ini, saya akan mengulas sedikit mulai sirnanya toleransi.

Memang sangat di sayangkan akhir - akhir ini kaum minoritas mengalami beberapa peristiwa yang dapat menganggu kerukunan antar umat beragama.

Seharusnya Negara mampu memberi perlindungan dan kenyamaan bagi setiap masyarakat tanpa kecuali.

Yang paling utama jangan sampai ada dari pihak Pemerintah Daerah ikut merusak toleransi.

Apapun alasannya agama tidak bisa di jadikan alasan untuk mendapatkan kekuasaan.

Apalagi tahun ini merupakan tahun politik, di harapakan agama jangan di jadikan senjata untuk menyerang atau menjatuhkan lawan politik.

Secara pribadi saya sangat merindukan moment antar umat beragama saling mengucapkan di hari raya keagamaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline