Lihat ke Halaman Asli

charles dm

TERVERIFIKASI

charlesemanueldm@gmail.com

Medali Perunggu Negara 4 Juta Jiwa, Akhir Sebuah Era, dan Kekuatan Mimpi Maroko

Diperbarui: 18 Desember 2022   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kroasia merebut medali perunggu Piala Dunia 2022, kalahkan Maroko 2-1: ANNE-CHRISTINE POUJOULAT via Kompas.com

"Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membiarkan anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup." (Walid Regragui)

Tim nasional sepak bola Kroasia akhirnya mengunci posisi ketiga di Piala Dunia 2022. Tim berjuluk Vatreni sukses memupuskan harapan Maroko untuk menjadi negara Afrika pertama yang sanggup finis di posisi tersebut.

Duel yang berlangsung di Stadion International Khalifa, Sabtu (17/12/2022) malam WIB berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Kroasia.

Ketiga gol itu terjadi di paruh pertama. Bek muda yang tengah berada dalam radar banyak klub top Eropa, Josko Gvardiol membuka keunggulan Kroasia saat laga baru berjalan sembilan menit. Ia menyambut tendangan Ivan Perisic sambil melayang di udara. Indah!

Gol sundulan bek tengah itu langsung direspon Achraf Dari dari Maroko dua menit berselang juga dengan tandukan jarak dekat. Gol cantik yang berbau spekulasi dari Mislac Orsic jelang turun minum, tepatnya di menit ke-42 akhirnya menjadi pembeda.

Apakah di balik pertandingan ini ada banyak hal menarik yang patut dicatat? Tentu!

Kedua tim memang belum sepenuhnya "move on" dari kegagalan tampil di final. Namun, baik Vatreni maupun Singa Atlas sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan dan penyesalan yang masih tersisa itu di laga terakhir mereka di Qatar.

Pertandingan yang digelar sehari sebelum perebutan trofi juara yang mempertemukan Prancis versus Argentina, tetap tidak kehilangan magnet.

Kedua pelatih, Zlatko Dalic di kubu Kroasia dan Walid Regragui di pihak Maroko tetap mengandalkan sebagian besar pemain utama. Mereka mengkombinasikan kekuatan utama dengan beberapa pemain lain yang tidak memiliki menit bermain yang cukup atau sejak laga pertama hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

Jelas rotasi ini sebagai upaya menyiasati kondisi tim terkini plus kesempatan bagi para pemain mendapat pengalaman di panggung besar Piala Dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline