Lihat ke Halaman Asli

Sumire Chan

www.rumpunsemesta.wordpress.com

E-mail untuk Ayah

Diperbarui: 8 Januari 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

newsbreak.com

Seorang pria paruh baya tertegun asik dengan lamunannya di sebuah ruang kerja. Ia baru menyadari sebuah email telah masuk di pemberitahuan dalam sekian hari ke belakang.

Sudah beberapa jam ia berada di sana, namun ia masih betah berpakaian kerja dengan topi ciri khas seorang diplomat. Sebuah tas kerja, sebuah koper di pojokan ruang juga jam dinding besar yang tepat berdentang lima kali menunjukan sore itu tepat pukul 17.00  WIB.

new email from anaanandita_fauzy@gmail.com.

Fauzy adalah namanya yang ia patenkan bersanding dengan nama belakang anak perempuan satu-satunya yang kini tengah beranjak dewasa. Fauzy Abraham, seorang senior diplomat yang selalu loyal dengan tugasnya. Mengetahui email tersebut, membuat wajah pria itu pucat pasi. Ada apa gerangan? Surat ini seperti mengisyaratkan arti lain. Ada apa dengan ini semua?

Tiga bulan yang lalu Fauzy yang seorang diplomat melaksanakna tugasnya ke luar negeri. Di musim pandemi yang begitu marak, ini menjadi suatu persoalan sangat pelik. Akan tetapi loyalitas pekerjaan adalah nomor satu, sedangkan urusan lainnya sudah pasti diduakan. Itulah Fauzy. Hal itu pula yang membuatnya sekian lama sendiri. Istrinya tak tahan selalu merasa diduakan dengan pekerjaan.

Kepergian Fauzy ke luar negeri membuatnya terisolasi. Tak tanggung-tanggung Fauzy terisolasi selama tiga bulan lebih. Sungguh, kejadian ini tak pernah ia duga. Meninggalkan anak perempuannya di Jakarta, sendiri.

Hingga kepulangannya, Fauzy tak pernah menjumpai anak perempuannya. Bukannya ia tak mencari. Ke pelosok-pelosok ia mengabari. Entah alasan seperti apa yang membuat dia pergi tanpa kabar juga tanpa berita yang menjadikannya bermakna. Hari ini dengan tiba-tiba, tanpa sebuah ulasan dan ingatan Fauzy mendapatkan sebuah email darinya.

Kalimat pertama pada surat elektronik itu berbunyi,

Dear Ayah,

Selamat siang! Selamat Sore! Selamat Malam!

Kuucapkan semuanya, kapanpun ayah membacanya. Semoga ayah selalu sehat!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline