Lihat ke Halaman Asli

Cezza Zahwa

mahasiswa

someone to talk yang darderdor

Diperbarui: 30 September 2025   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kalau mengingat masa SMA, ada satu sosok senior yang dulu bikin aku merasa tertekan setiap kali ketemu. Namanya Fernanda. Dia lulus lumayan jauh di atasku, dan waktu itu suasana senioritas masih kental banget. Setiap ada kumpul bareng, aku selalu jadi sasaran marahnya. Rasanya kalau ketemu dia, penginnya langsung kabur saja, tapi kalau dipikir pikir sekarang dulu aku emang salah.

Tapi ternyata hidup memang penuh plot twist. Setelah lulus, 2025 ini dia sempat kerja di Ponorogo, tepatnya di Monumen Reog. Dari situ, aku mulai kenal sisi dia yang berbeda. padahal sebelumnya ngga pernah tau sosmednya satu sama lain. Nggak taunya bahkan sebelum kontraknya selesai dan pindah kerja ke luar Jawa Timur, kami sempat beberapa kali nongkrong bareng selama empat hari berturut-turut bersama teman-temanku dan teman-temannya. Dari situ aku sadar, orang yang dulu bikin aku takut ternyata bisa jadi tempat cerita yang menyenangkan.

Paling berkesan itu waktu aku lagi banyak banget beban di kuliah. Mulai dari tugas yang numpuk, kelompok yang bikin kurang nyaman, sampai hal-hal kecil tentang kehidupan kampus, semuanya aku ceritakan ke dia. Dan yang mengejutkan, Dia benar-benar care. Dia dengerin keluhanku tanpa nge-judge, malah nyemangatin dengan kalimat yang sederhana tapi ngena banget:

“Yakin pada diri sendiri!! Semangat ya untuk hari ini. Semoga hari harimu menyenangkan. semangatt ya!! Yakin bisaa!! kasih yang terbaik.”

Kata-kata itu sederhana, tapi setiap kali aku teringat, rasanya kayak punya energi baru. Dari situ aku sadar, ternyata punya “someone to talk” itu penting banget. Nggak harus selalu orang yang deket banget atau seumuran. Kadang justru orang yang dulu kita benci bisa berubah jadi orang yang paling ngerti kita di momen tertentu.

Jadi, buat aku, dia tu bukan lagi sekadar senior SMA yang dulu bikin deg-degan, grogi. Dia berubah jadi sosok yang bikin aku sadar bahwa dalam hidup, support sekecil apa pun bisa berarti besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline