Lihat ke Halaman Asli

Cerita di SPBU

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi, saat menuju terminal kampung melayu, mikrolet yang saya tumpangi mengisi bahan bakar di salah satu SPBU yang dilaluinya. Keadaan SPBU tampak lenggang hanya beberapa kendaraan roda empat dan beberapa kendaraan roda dua yang terlihat. Saat tiba di depan mesin pengisi bahan bakar terjadilah pembicaraan antara supir mikrolet dan petugas pompa bensin.

"Pagi Pak, mau diisi berapa", sambut petugas pompa bensin dengan ramah.
"Enam puluh lima ribu aja mas", si supir sibuk menghitung uang pecahan ribuan ditangannya.
Si supir mikrolet tampak menengadahkan kepalanya ke mesin pengisian dan beralih ke uang yang di hitungnya kejadian seperti itu berulang kali berlangsung.
"Mas, bensin jadi naik lagi??", sambil senyum-senyum.
"Jadi kayaknya Pak."
"Wahhhh enak dong mas naik gaji", si supir senyum-senyum lagi.
"Ah Pak, sama aja, mana naik gaji, yang naik gaji mah pegawai negeri doang", sambil senyum mesyem.
Mendengar jawaban dari petugas SPBU si supir mikrolet tertawa terbahak-bahak sambil memegangi kepala gundulnya.
Ahhh... jadi mengaca pada diri sendiri. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi, lapangan kerja yang terbatas, dan penghasilan yang tidak sesuai, bekerja diperlakukan semena-mena membuat sebagian besar orang mengeluh. Keluhan yang diselingi dengan tawa nyinyir. Realita hidup. Mau mengadu ke siapa?? Mau mengadu kemana?? Hanya Tuhan. Hanya berharap semua akan baik-baik saja. Hanya berusaha menjalani hidup dengan baik. Semoga diberkahi, direstui, di tuntun ke jalan hidup pilihan terbaik Tuhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline