Lihat ke Halaman Asli

Seribu Tanya ILC

Diperbarui: 24 Januari 2017   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Indonesia Lawyer Club ditayangkan saya ikut gembira.  Ternyata kabar bahwa ILC kena tegur pemerintah tidak benar. Karni Ilyas sebagai yang empunya ILC mengatakan bahwa tidak tayangnya ILC karena masalah teknis.

Dan tadi setelah saya tunggu, ILC malah tidak tayang lagi. Melalui akun twitter resminya, Karni Ilyas meminta maaf, bahwa untuk episode kali ini yang mengangkat topik "membidik rizieq" dengan terpaksa dibatalkan. Mendadaknya batal tayang ILC jelas mengundang tanya.

Intervensi pemerintah terhadap kebebasan pers dipertanyakan. Sebab, kecurigaan itu timbul ketika kabar bahwa KPI menegur program yang berformatkan diskusi tersebut. Maka, para pecinta ILC pun jelas kecewa dengan kembali gagal tayang acara tersebut.

Saya tidak bisa menerka, apakah betul pemerintah mengintervensi ILC. Kalau menurur saya, pemerintah tidak akan sampai sebegitunya. Saya yakin ada alasan lain dibalik batal tayanya ILC. Tapi yang pernah saya baca, memang ILC pernah mendapat teguran ringan, karena narasumbernya yang memang kadang tidak dapat mengontrol emosi, sehingga keluarlah kata-kata yang tidak pantas.

Misalnya ketika debat antara Ruhut Sitompul dan Hotman Paris. Memang jika debat tersebut makin tidak terkontrol, saya rasa KPI berhak menegur acara itu. Dengan demikian, ILC dapat menyuguhkan siaran publik yang berkualitas. Yang  tidak hanya mempertontonkan debat kusir semata.

Kembali lagi soal batalnya ILC. Saya termasuk orang yang kecewa. Jujur, ILC merupakan tayangan yang menarik ditengah menjamurnya sinetron yang tidak mendidik. Semoga saja kedepan tidak terjadi lagi batal tayang secara mendadak. Karena nanti itu akan menjadi pertanyaan publik, apalagi buat para pecinta ILC.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline