Lihat ke Halaman Asli

I am a free soul

A mother of two beautiful souls

Dirampok di Sri Lanka lalu Dimanjakan di Kamboja

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14031571311512083286

Apakah waktu dan tempatnya yang kurang tepat sehingga saya sungguh tidak menikmati perjalanan di Sri Lanka? Apa yang salah kira-kira karena saya melihat di beberapa forum ada yang sangat menikmati liburan di negara ini.

[caption id="attachment_343593" align="aligncenter" width="600" caption="Galle Fort - Sri Lanka"][/caption]

Tidak pernah sekalipun terbesit di benak saya untuk mengunjungi Sri Lanka. Melirik mahalnya tiket pesawat ke sana, saya pasti lebih memilih untuk pergi ke negara lain yang biayanya sama. Tapi pekerjaan membuat saya harus dengan senang hati berangkat ke sana. Jadilah pesanan tiket dibayar. Karena sejak awal saya sudah khawatir Sri Lanka tidak akan membuat hati saya senang, saya pun juga membeli tiket ke Kamboja. 5 malam di Sri Lanka dan 3 malam di Kamboja, tepatnya di Siem Reap.

Singkat cerita, saya tiba di Kolombo sekitar pkl. 7:30 pagi waktu setempat. Begitu keluar dari bandara saya langsung melihat sopir yang menjemput saya. Sopir ini kiriman dari villa di Galle, tempat saya akan menginap beberapa hari ke depan. Sekali lagi, itu pkl. 7:30 pagi dan matahari menyengat layaknya pkl 12 siang. Setelah menukarkan sedikit Dollar ke mata uang Sri Lanka saya pun menunggu sang sopir yang mengambil mobilnya di parkiran.

Sambil memicingkan mata karena silau mata saya melihat ke sekeliling dan tersenyum geli melihat bus-bus yang entah sudah umur berapa puluh tahun terparkir berjejer di salah satu sisi areal parkir. Saya pun mulai mendelikkan mata sambil menebak-nebak mobil apa yang akan mengantar saya ke tempat tujuan. Dan tak perlu menebak lebih lama karena sebuah sedan Nissan Sunny yang entah keluaran tahun berapa pokok udah tua aja dah, menghampiri saya dan dikendarai oleh orang yang menyapa saya saat tiba tadi. Jadi yep, itulah mobil jemputannya. Untung sopirnya baik dan ramah. Jadi lumayanlah...

[caption id="attachment_343594" align="aligncenter" width="449" caption="Mr. Lucky"]

14031571741817513559

[/caption]

Tapi jujur saja, di menit ke-30 saya keluar dari bandara, saya sudah ingin segera keluar dari Sri Lanka. Kenapa? Nah saya sendiri saat itu tidak tahu. Pokok pengeen aja.

Keberuntungan saya di Sri Lanka adalah menginap gratis di sebuah villa di dalam areal Galle Fort. Ya, sebuah villa pribadi yang termasuk mewah di situ. Galle Fort adalah sebuah benteng yang dibangun pada tahun 1588 oleh Bangsa Portugis dan diduduki oleh Belanda selama abad ke-17. Semua bangunan di situ adalah bangunan kuno yang berusia ratusan tahun, termasuk villa yang saya tempati usianya hampir 400 tahun. Sebuah villa dengan 5 kamar dan kolam renang pribadi, lengkap dengan pelayan dan tukang masak yang dihargai US$625 per malamnya di bulan itu (Agustus). Standar bintang lima pokoknya. Namanya The Ambassador's House. Meskipun usia bangunan sudah ratusan tahun tapi nampak masih sangat terawat. Bangunan asli masih kokoh, hanya kolam renangnya saja yang tambahan.

[caption id="attachment_343595" align="aligncenter" width="600" caption="Saya bersama staff di The Ambassador"]

1403157279684164984

[/caption]

[caption id="attachment_343596" align="aligncenter" width="600" caption="Ini nih master bedroomnya yang saya tempati. Rada rada serem sih, tapi nyaman banget. "]

14031573371947070436

[/caption]

[caption id="attachment_343598" align="aligncenter" width="600" caption="Bathroom at The Ambassador"]

14031573851729394051

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline