Lihat ke Halaman Asli

Hamdani

TERVERIFIKASI

Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Semenjak Pasang Internet di Rumah Kegiatan Belajar Daring Jadi Lebih Lancar

Diperbarui: 27 Juli 2021   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.Kompasiana

Jika ada daftar kebutuhan pokok baru yang menyamai beras atau sagu, maka internet lah jenis komoditas itu. Dimana tanpa internet manusia seperti hidup dalam kegelapan.

Dengan internet kehidupan manusia menjadi lebih mudah menyelesaikan semua pekerjaan. Tidak hanya itu internet juga sangat mendukung aktivitas belajar mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Pengalaman kami sendiri sebelum memasang internet (Wi-Fi) di rumah, pengeluaran untuk membeli kuota sangat besar. Rata-rata pengeluaran hingga 400-500 ribu rupiah per bulannya. Itu belum termasuk pulsa buat menelpon.

Setelah beli kuota internet dari provider tertentu, layanan yang kami dapatkan juga kadang-kadang mengecewakan terutama signal yang lemah dan lelet. Sungguh pengalaman tersebut sangat menjengkelkan.

Kondisi layanan internet di Indonesia memang belum begitu bagus dan masih dominan di daerah perkotaan saja. Sedangkan kami yang tinggal jauh dari pusat kota internet menjadi barang mahal. Selain layanan yang buruk tadi lagi pula arus listrik sering hidup mati.

Jika sudah demikian biasanya saya dan saudara-saudara saya di udik (kampung) hanya bisa pasrah saja. Meskipun sejak pandemi semua sekolah menerapkan sistem pembelajaran daring (online), namun apa boleh buat terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran.
 
Anak-anak kami sering ketinggalan pelajaran karena smartphone yang dimiliki tidak didukung oleh jaringan internet yang bagus dari operator layanan. Akhirnya biaya yang dikeluarkan menjadi sia-sia.

Kondisi sulit tersebut tentu harus segera kami temukan jalan keluarnya. Dan setelah berdiskusi dengan istri dan anak-anak akhirnya kami memutuskan untuk mencoba memasang jaringan Wi-Fi di rumah. Dengan harapan akan mendapatkan layanan optimal dan biaya lebih murah.

Kemudian saya pun cari-cari informasi dari tetangga yang sudah lebih dulu menggunakan internet Wi-Fi di rumah mereka, juga minta masukan teman-teman tempat saya bekerja.

Atas saran mereka, kami pun mendatangi kantor pemasaran internet sebuah perusahaan BUMN yang cukup terkenal di Indonesia. Saya menanyakan beberapa hal kepada petugas yang melayani bidang informasi.

Singkat cerita, saya pun diberikan selembar formulir pendaftaran sebagai calon pelanggan baru untuk satu jenis paket internet yang kami pilih berdasarkan preferensi kebutuhan yakni internet untuk pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline