Kendal, 21 September 2025 – Suasana Balai Desa Campurejo sore itu terasa berbeda. Ibu-ibu PKK berkumpul dengan penuh semangat untuk mengikuti rangkaian sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Yogyakarta. Tidak hanya satu, tetapi ada tiga materi utama yang dikemas secara menarik dan interaktif: inovasi pangan lokal, pengelolaan bank sampah, dan pemanfaatan TOGA dengan sentuhan digital.
Inovasi Pangan Lokal: Golden Blackies
Materi pertama menghadirkan inovasi produk pangan lokal berbasis jagung manis, yang diketahui sebagai hasil pertanian melimpah di Desa Campurejo. Melalui ide kreatif mahasiswa KKN-T, jagung manis dipadukan dengan tepung ketan hitam hingga terciptalah produk bernama Golden Blackies – brownies sehat dengan rasa unik sekaligus kaya gizi.
Tidak hanya disosialisasikan manfaatnya, mahasiswa juga menggelar demo masak langsung. Ibu-ibu PKK tampak antusias memperhatikan cara pembuatan, lengkap dengan resep dan takaran bahan. Setelah selesai, mereka berkesempatan mencicipi Golden Blackies. Selain rasanya enak, produk ini juga dinilai berpotensi menjadi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting pada balita maupun ibu hamil.
Foto mahasiswa/ibu PKK saat demo masak Golden Blackies
Bank Sampah & Pengelolaan Sampah Desa
Usai demo masak, kegiatan berlanjut pada materi tentang bank sampah dan sistem mobilisasi sampah di Desa Campurejo. Mahasiswa KKN-T menjelaskan pentingnya memilah sampah, serta bagaimana program bank sampah dapat mendukung kebersihan lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi warga.
Materi ini disambut hangat karena ibu-ibu PKK merupakan motor penggerak utama dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Diskusi ringan pun tercipta, membahas praktik sehari-hari dan ide untuk memperkuat sistem pengolahan sampah desa yang sudah berjalan baik.
Foto mahasiswa memaparkan materi Bank Sampah pada ibu-ibu PKK
TOGA Digital: Sekali Scan, Banyak Manfaat