Lihat ke Halaman Asli

Hadi Saksono

TERVERIFIKASI

AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Akibat Skor 2-3, Liga 2 dan Liga 3 Berhenti Total

Diperbarui: 15 Januari 2023   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. (Sumber foto: Kompas.com)

Sepak bola Indonesia bukannya semakin baik, namun semakin suram pasca Tragedi Kanjuruhan. 

"Memang dengan ada masalah kemarin (Tragedi Kanjuruhan) jadi liga tidak bisa bergulir dengan baik, tetapi sebagai pemain harus bermain agar mereka bisa meningkatkan performa masing-masing. Jadi sama konsepnya, liga berkembang agar timnas berkembang."

Itu adalah ucapan pelatih Tim Nasional (Timnas ) Indonesia Shin Tae-yong seperti dikutip laman dan YouTube PSSI pada awal Desember 2022 lalu. Konteks pernyataan pelatih  berkebangsaan Korea tersebut adalah kondisi fisik pemain Timnas Indonesia kala itu, yang tidak dalam kondisi terbaik karena lama tidak bertanding, akibat kompetisi dihentikan usai Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

Sebagai seorang praktisi sepak bola baik sebagai pemain maupun pelatih, pernyataan  Tae-Yong tersebut tentu sangatlah benar. Dalam konteks kompetisi liga yang dijalankan dengan baik dan ideal di sebuah negara, tentu akan bermuara pada skuad tim nasional yang terbaik untuk negara itu. Ini berlaku universal.

Namun sepertinya konsep soal liga yang baik untuk timnas yang baik seperti dikatakan Shin Tae-Yong tersebut, nampaknya tak terlalu dimaknai oleh para pejabat federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Induk organisasi cabang olah raga sepak bola Indonesia ini dalam rapat Komite Ekskekutif (Exco) pada Kamis 12 Januari 2023 lalu memutuskan untuk menghentikan lanjutan kompetisi Liga 1, yang ikut hiatus pasca Tragedi Kanjuruhan.

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, seperti dikutip sejumlah warta menyatakan rapat Exco tersebut pun dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan. Yunus mengatakan ada 3 alasan mengapa Liga 2 musim 2022/2023 dihentikan total.

Pertama: Adanya permintaan mayoritas klub peserta Liga 2 untuk liga dihentikan. Namun Yunus tak secara jelas menyebut berapa jumlah klub yang meminta hal tersebut. Akan tetapi sejumlah warta menyebut kabar beredar dari media sosial ada 20 dari 28 klub peserta Liga 2 2022/2023 yang meminta kompetisi kasta kedua dihentikan.

Kedua: Menyesuaikan dengan rekomendasi tim Transformasi Sepak Bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan yang menyatakan sarana dan prasarana klub Liga 2 belum memenuhi syarat yang ditetapkan.

Ketiga: Sesuai dengan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 tahun 2022. Dalam Perpol itu disebutkan periode perizinan kompetisi maksimal 14 hari sebelum waktu pertandingan.

Alasan lainnya dihentikannya kompetisi Liga 2, adalah karena durasi yang kian mepet dengan Piala Dunia U-20. Yunus Nusi menyebut lanjutan Liga 2 sulit untuk diselesaikan sebelum bergulirnya Piala Dunia U-20 yang akan digelar mulai 20 Mei 2023 mendatang.

Sementara untuk Liga 3, yang menjadi berhenti adalah kompetisi putaran Nasional. Adapun sebagian besar kompetisi kasta regional sudah menyelesaikan kompetisi, namun dengan berhentinya putaran nasional, maka terhenti pulalah langkah klub yang sudah lolos.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline