Lihat ke Halaman Asli

Nanang Diyanto

TERVERIFIKASI

Travelling

Studi Banding Membakar Semangat Kami

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432647445460896035

[caption id="attachment_367876" align="aligncenter" width="510" caption="RSUD Panembahan Senopati Bantul, tampak depan"][/caption]

Ponorogo, 26/05/2015

"Selamat datang di RSUD Panembahan Senopati Bantul, ada kiranya yang bisa kami bantu?" tanya petugas security dengan ramah.

"Kami rombongan dari Ponorogo bapak......" jawab saya sambil menurunkan kaca kanan mobil saya.

"Monggo bapak ibu, sampun dirantos wonten aula lantai 2, silahkan belok kanan dan parkir di temap parkir tamu...." jawabnya lagi sambil berlarian kecil sambil memberi aba-aba pada saya untuk memarkir mobil yang saya kendarai.

Begitu memasuki pintu gerbang sebelah dalam hampir semua pegawai tersenyum dan mengangguk menyapa meski tidak mengeluarkan suara, dan tetap bekerja seakan tidak merasa terganggu. Dan nampak deretan dan antrian pengunjung, meski terlihat padat namun pelayanan tampak memuaskan. Dan yakinlah bila tak membaca papan-papan nama pasti lupa bila sedang berada di RS pemerintah. Tapi itulah nyatanya akreditasi benar-benar membuat pelayanan berubah drastis, keamanan, kenyamanan, dan kepuasan menjadi unggulan. Akreditasi menunjukkan komitmen nyata sebuah rumah sakit untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa lingkungan pelayanannya aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. Dengan demikian akreditasi diperlukan sebagai cara efektif untuk mengevaluasi mutu suatu rumah sakit, yang sekaligus berperan sebagai sarana manajemen.

"Selamat datang di RSUD Panembahan Senopati Bantul, bapak-ibu sekarang berada di aula lantai 2, aula ini dilengkapai dengan alarm pemadam kebakaran yang sangat sensitif, dan bila nanti alarm berbunyi bapak-ibi jangan panik, segera beranjak menuju pintu keluar, ikuti jalur evakuasi yang tertempel di dinding yang bapak ibu lewati, dan segera berkumpul di tempat titik kumpul...." kata pembawa acara menyambut kedatangan kami di dalam aula yang tak begitu luas namun didalamnya terpasang fasilitas sefty dan keselamatan.

"Maaf bapak-ibu itu hanya simulasi, namun itulah yang harus bapak ibu kerjakan bila kejadian darurat terjadi, sekali lagi selamat datang di RSUD Panembahan Senopati Bantul......." katanya lagi sambil terus meneruskan acara.

[caption id="attachment_367877" align="aligncenter" width="510" caption="direktur RSUD Harjono Ponorogo dan direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul saling berbagi apa yang telah mereka capai"]

14326484491030775893

[/caption]

Studi banding ke RSUD Panembahan Senopati Bantul akhir pekan kemarin, diikuti sekitar 15-an orang, jauh-jauh kami dari Ponorogo dan harus berangkat jam 3 pagi menempuh jalur darat yang berliku. Dan tentunya direktur RSUD Harjono Ponorogo punya alasan kuat mengapa memilih RSUD Panembahan Senopati Bantul menjadi tujuan kali ini.

Sama-sama RS milik pemerintah daerah tingkat II, sama-sama type B, sama-sama dana terbatas, fasilitas yang mirip, dan sama-sama harus berjuang dari himpitan RS swasta yang kian menjamur di daerah masing-masing. Namun satu hal yang membuat beda yaitu RSUD Panembahan Senopati Bantul baru saja lulus akreditasi bulan lalu, sementara kami masih berjuang untuk itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline