Lihat ke Halaman Asli

HOKI (?)

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fyuuuuhhhh......

Begitu toh nyatanya...ya sudahlah. memang bukan rejeki, mbok ya ikhlasin aja. sing penting ana usaha...

Gue adalah seorang pencari kerja yang penuh rasa optimis dalam dada. akhir pekan lalu gue ikut salah satu event pencarian kerja untuk suatu portal media hiburan di Jakarta. gue mau mencoba melamar sebagai AE, kali aja lolos seleksi. gue anak sosial tapi nyoba jadi AE, gak masalah kan? toh gue sebenernya udah terlatih bernegosiasi dan berhadapan dengan orang baru. gue dapat itu semua dari organisasi.

sejujurnya waktu interview hari pertama gue udah mempelajari mengenai AE dan jobdesk, tapi pas masuk ruangan justru ditawari jadi jurnalis. tentunya gue ngaku belum punya pengalaman apapun mengenai tulis menulis artikel bidang apapun. namun, beliau justru memberikan semangat positif bahwa gue mampu beradaptasi sebagai jurnalis. so, begitu keluar ruangan gue bertaruh 50-50 antara diterima tahap berikutnya atau ditolak.

beberapa hari kemudian, ada telepon masuk yg mengundang gue untuk psikotes. yes! gue dikasih kesempatan nyoba, so kudu berhasil psikotes. gue datang pada hari yg dimaksud, dan disana ada sekitar 20 orang juga. well, saingan gue 19 orang. gue pasti bisa, wong udah belajar semalem HAHAHA.... seusai psikotes, si mbak memberitahu bila keputusan lolos tidaknya seminggu dari hari itu. kami akan dihubungi via telepon jika lolos. jika ada yg penasaran bertanya mengenai hasil psikotes bisa langsung nanya via email. gue adalah orang yg paling takut nanyain hasil psikotes. mendingang nunggu telepon deh. gak ditelepon berarti gak lolos. HAHAHA...

Sehari setelah psikotes, gue penasaran sih sebenernya mau nanya via email. tapi....

akhirnya gue buka aplikasi email yg ada di hp, dan mulai mengetik.. tiba-tiba ada telepon masuk, dan gue diundang interview terakhir. gue inget kata-kata si mbak, klo interview ini penentuan. artinya, GUE SELANGKAH LEBIH DEKAT. tentunya dengan kondisi yg saat itu lg batuk parah dan flu, kebayang dong gimana girang nyampur pusing... tapi gue bahagia dan merasa hampir berhasil :).

Hari ini adalah hari yang (mungkin) spesial jika doa terjawab. Pagi tadi gue menjalani interview terakhir dengan direksi dan koorlip di salah satu portal media hiburan ternama. Sejak semalam gue merasa excited dan penuh dengan rasa optimisme dalam dada. semangat yang sangat menggelora untuk menyambut pagi membuat gue sulit tidur. padahal gue abis minum obat dikarenakan kondisi juga lagi gak fit. segala rasa penasaran memenuhi kepala sehingga membuat otak ini sibuk. fyuh...pantesan jadi susah tidur.

pagi pun tiba. gue bangun tetapt pukul 07:00 sesuai alarm yg dipasang. gue langsung bergegas nyetrika kemeja terbaik, nyiapin rok dan sepatu hitam satu-satunya. fyi, sepatu ini sebenernya udah jebol pada bagian telapak, tapi gue tetep pake itu. masa iya pagi-pagi buta gue nyari sepatu, mana sempat..keburu telat. gue sarapan dan berangkat menuju stasiun  terdekat yg letaknya sekitar 10km. yup! gue adalah pengguna ular besi sejati. setiba distasiun, ada api yg semakin membara dalam dada. girang..deg-degan, takut, semua nyampur jadi 1 kayak es campur.

Tadaaaa...! gue tiba dikantor ybs, dan jadi orang pertama disana. gue berharap ada teman lain yg datang, tapi nihil. gue duluan yg masuk ke ruangan direksi. mungkin rejeki ayam, siap yg datang lebih pagi maka dia yg mendapat makanan. setelah 10 menit kemudian, percakapan itu berakhir. gue yg pada awalnya melamar untuk posisi AE, dilempar menjadi seorang jurnalis. ya. jurnalis, pencari berita.  ketika interview dengan dengan direksi dan korlip, gue berusaha semaksimal mungkin meyakinkan mereka. ketika ditanya 1 hal yg gak bisa dilakukan, gue meyakinkan dengan alternatif lain. percakapan pun berakhir sekitar 10 menit. gue tersenyum penuh harap,semoga mereka memberi gue kesempatan mencoba dunia baru ini.

gue pun menunggu sebentar lalu diberi info akan ditelpon sore ini jika lolos. gue pulang dengan langkah ringan.. sudah sejauh ini, harusnya gue lolos. detik demi detik, menit ke menit hingga berganti jam tapi belum ada telpon masuk. ting tong, ada notif email! gue deg-degan dan pasrah... ini notif dari situs pencarian kerja atau dari mereka (?) gue buka dan....fyuhh... begitu toh ternyata. ya sudahlah. gue gak memenuhi kualifikasi. gue DITOLAK. rasanya tuh sedih, sebel, sakit (halah lebay)... mungkin gue lagi gak hoki (?).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline