Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Pergantian Almanak

Diperbarui: 20 Oktober 2021   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi almanak (dokumen pribadi)

pagi hitam pejam kelam
renggut embun suci dari daun- daun
kata-kata  luruh
satu demi satu turut halimun
surut

malam karam dalam terang
bunga-bunga mekar hidangkan dimensi segar
kepak- kepak puisi kupu-kupu
membuka lembar baru

jejak- jejak almanak jelajah tanah
rambah lembah
tekuk liuk- liuk bukit-bukit
lekuk-lekuk  gelombang samudera berpilin-pilin
bergulung-gulung terjang luka lara
berguling-guling di riak-riak suka cita
juga cinta
menyongsong renjana senja

hingga rapuh merengkuh tubuh
lelah
luluh  
redup
padam pada malam

Kawan, perjalanan juga perubahan
serta angka-angka luruh  
adalah metamorfosis lumrah

pergantian almanak adalah paripurna:
rangkum bahagia mengangkasa
tatkala angka-angka
jatuh satu demi satu pada bilangan usia

***

Puisi dibuat dalam rangka memperingati hari kelahiran Kompasianer Zaldy Chan.

Selamat ulang tahun, Babang Jack

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline