Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Mahasiswa Ngeyel Mendebat Ganjar dan Ihwal Egoisme

Diperbarui: 5 Juli 2021   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menggunakan masker di ruang publik oleh Iqbalnuril dari pixabay.com

Seorang mahasiswa ngeyel mendebat Ganjar karena ditegur tidak memakai masker, kendati positif terinfeksi Covid19. Peristiwa itu adalah salah satu contoh, dari sekian banyak orang bebal yang enggan memakai masker ketika berinteraksi di ruang publik. Tidak usah jauh-jauh, di sekitar lingkungan kita masih banyak dijumpai orang egois semacam itu.

Selama masa pandemi, penggunaan penutup hidung dan mulut itu merupakan keharusan, selain pelaksanaan protokol kesehatan lainnya. Ditambah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk Pulau Jawa dan Bali.

Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 3 Juli sampai dengan 20 Juli 2021, tidak terkecuali di Kota Bogor. Dengan adanya PPKM, 10 ruas jalan menuju pusat kota Bogor ditutup pada malam hari. Selain itu, Kapolres menyatakan akan melakukan patroli ke tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Tempat-tempat makan (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) hanya boleh melayani delivery atau take away. Tidak boleh menerima tamu makan di tempat (Dine in), dengan ancaman penyitaan meja kursi, apabila melanggar.

Baca juga: Cara Menyiasati Pergeseran "Dine-in" ke "Take Away" dalam Usaha Kuliner

***

Hari pertama PPKM, Sabtu baru lalu, jalanan tampak ramai seperti biasa. Saya berjalan kaki sejauh 500 meter demi membeli bakso atau mi ayam secara take away. Warung Baset (Bakso Setan) yang dituju ternyata tutup. Pilihan terakhir tinggal mi ayam gerobak di ujung akhir perjalanan.

Begitu tiba, saya membatalkan rencana membeli mi ayam yang konon terkenal enak itu. Pasalnya, sang penjual tidak menggunakan masker. Saya sama sekali tidak mufakat dengan perilaku abai yang tidak menggunakan masker. Dalam situasi genting begini, lebih baik saya menghindari mereka yang tidak patuh kepada protokol kesehatan.

Akhirnya, saya membungkus mi ayam dari penjual yang terletak lebih jauh dari gerobak pertama.

Foto semangkuk mi ayam adalah dokumen pribadi.

Dalam perjalanan pulang, saya menjumpai orang-orang yang menyepelekan covid19, yang berlenggang di ruang publik tanpa menggunakan masker. Apa boleh buat, orang waras terpaksa menjauhi mereka, dengan menjaga jarak yang cukup lebar.

Di depan sebuah konter penjualan pulsa, sekelompok orang berkerumun. Sebagian jongkok, sebagian berdiri.

Mereka mengobrol dengan asyik. Salah satunya menceletuk, "Pak, kok pakai masker ganda?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline