Rutinitas dan tekanan menjalani kehidupan kerap membuat manusia letih tak berkesudahan. Selesai satu tanggung jawab. Sudah menanti tumpukan tanggung jawab berikutnya yang menguras energi.
Untuk tetap produktif ada sebagian orang yang perlu asupan penambah semangat. Menyelesaikan pekerjaan di cafe jadi solusi. Cafe yang berinternet cepat jadi pilihan. Apalagi cafe tersebut menyediakan minuman pelecut semangat bekerja.
Kopi dengan kandungan kafein sudah menjadi pilihan utama untuk menemani rutinitas keseharian. Kafein menstimulasi untuk orang tetap fokus dan berkonsentrasi. Beberapa teman penulis memiliki tradisi minum kopi sebelum memulai rutinitas.
Pernah beberapa kali dalam suatu kesempatan, mereka saking sibuknya lupa mengawali hari dengan minum kopi. Hal itu menyebabkan mereka terlihat agak kurang vitalitas dalam menyelesaikan rutinitas. Ujaran mereka yang sering terlontar, "Belum ngopi nih dari pagi."
Konsumsi kafein dari kopi dapat meningkatkan fokus, tekanan darah, dan memiliki efek stimulan (Adena,2025). Terbukti ujaran teman-teman penulis di atas menegaskan hasil penelitian tentang efek kopi untuk meningkatkan konsentrasi.
Untuk pecinta kopi otomatis sudah menyediakan dana untuk pengeluaran berbelanja kopi. Konsumsi kopi pun menggerakkan rantai perekonomian. Data konsumsi kopi di Indonesia pada tahun 2020-2021 meningkat 4,04% dari 4,81 juta kantong berukuran 60 kg pada tahun sebelumnya (International Coffee Organization, 2021).
Penikmat kopi terentang dari beragam usia. Mayoritas penikmat kopi pada usia antara 25-39 tahun, namun fenomena remaja dan dewasa muda pengonsumsi kopi mulai beranjak naik. Faktornya dipengaruhi gaya hidup kongkow/ nongkrong/ bersosialisasi di cafe atau kedai kopi. Persentase konsumsi kopi di kalangan remaja dan dewasa muda semakin meningkat pun dipengaruhi varian olahan kopi yang semakin beragam dan menarik.
Skip Kopi: Nabung Dulu
Salah satu faktor yang menguras kantong kini adalah pos pengeluaran untuk kopi. Faktor media sosial (medsos) semakin meningkatkan belanja kopi untuk beragam kalangan. Medsos berperan besar dalam membentuk minat dan kebiasaan Gen Z terhadap kopi.
Dari laman coffeetogo.uk mengungkap bahwa lebih dari 33% dari mereka termotivasi untuk membeli sesuatu setelah melihatnya di platform medsos. Kehadiran beragam merek kopi yang berinovasi meningkatkan tingkat konsumsi kopi di kalangan Gen Z.