Lihat ke Halaman Asli

Masbom

Suka cerita horor

[Luka] Apa Salah Rel Kereta

Diperbarui: 11 November 2018   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Tengah hari di akhir pekan. Udara panas dan terik sinar sang mentari terasa membakar kulit. Angin bertiup sepoi-sepoi menerbangkan butiran-butiran debu di tengah lapangan upacara sebuah sekolah lanjutan pertama di pinggiran kota.

Teng ... teng ... teng

Terdengar bunyi lonceng besi di depan kelas sembilan tanda jam belajar sekolah telah usai. Semua murid bergegas merapikan buku-bukunya. Setelah berdoa satu per satu murid keluar kelas sambil menyalami Ibu Guru. Dengan langkah gontai karena mengantuk Joko keluar terakhir dari kelas. Ke dua temannya sudah menunggu di pintu pagar sekolah.

"Jadi ikut mancing?" tanya temannya.

"Hmm ... gimana ya ... Aku ada acara sama bapakku," jawab Joko sambil nyengir.

"Alah ... paling janjian sama cewe itu lagi."

"Hehehe ... Aku pulang dulu, keburu dia pulang sendiri ... kasihan," kata Joko.

Dia bergegas meninggalkan ke dua temannya dan berlari menuju rel kereta di seberang sungai kecil. Sengaja tidak dilewatinya jembatan penyeberangan agar cepat sampai dan dapat bertemu dengan Putri, gadis pujaannya. Joko kemudian melepas sepatu dan segera berlari menyeberangi sungai.

Sampai di tempat biasanya Joko melihat Putri ... seorang gadis berwajah manis berseragam biru putih berjalan sendirian di jalan setapak di samping rel kereta. Tas sekolah berwarna pink dengan tali panjang terlihat melintang di depan dada. Sepatu hitam dan kaos kaki putih panjang menghiasi langkah-langkah kakinya. Debu-debu pun beterbangan seolah-olah ikut menari mengiringi langkah bidadari kecil itu.

Sesekali dia menyibakkan rambut panjangnya yang tertiup angin dan menutupi wajahnya. Tak terasa panas sinar sang mentari membakar ke dua pipinya. Terlihat sedikit memerah meskipun tidak mengurangi gurat-gurat keceriaan di wajahnya.

Joko masih menunggunya hingga dia mendekat. Sebuah senyuman dia lemparkan ke arah Putri. Putri membalasnya dengan ekspresi terkejut melihat keadaan Joko. Ke dua bola matanya membesar dan terlihat bening menghiasi wajah manisnya. Terpana Joko dibuatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline