Ngabuburit, kata yang satu identik dengan Ramadan. Sebuah kata yang merujuk pada kegiatan mengisi waktu sore hari menjelang buka puasa.
Ngabuburit sering diisi dengan aktivitas jalan-jalan keluar. Entah untuk berburu takjil atau malah berbagi takjil. Selain itu, ngabuburit juga tak jarang diisi dengan sekedar jalan-jalan sebentar atau nongkrong bersama teman dan sejawat menunggu waktu berbuka tiba.
Apakah ngabuburit hanya sekedar aktivitas mengisi waktu menunggu azan magrib bergema ?
Seharusnya tidak. Ngabuburit harusnya menjadi kegiatan yang memberi faedah. Apalagi kalau dikaitkan dengan spirit Ramadan yang mengajak kita untuk mendekatkan hubungan dengan Allah.
Ya, sejalan dengan tujuan Ramadan yang mengajak kita untuk menjadi insan yang bertakwa, maka ngabuburit seharusnya diisi dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat. Aktivitas yang membawa kita mengikuti jalur perjalanan menuju Tuhan.
Dalam hal ini tentunya aktivitas yang dilakukan hendaklah aktivitas yang disukai Allah dan bernilai ibadah. Bukan sekedar pengisi waktu yang terkesan sia-sia saja.
Bagaimana caranya menghadirkan ngabuburit yang berfaedah ? Yang sejalan dengan spirit Ramadan dan membawa kita dalam perjalanan menuju Allah ?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Ngabuburit digunakan sebagai waktu memperdalam ilmu agama.
Belajar ilmu agama adalah sebuah kewajiban. Dengan belajar agama kita punya pedoman tentang cara hidup beragama. Tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Karena itu, belajar ilmu agama jangan sampai ditinggalkan.