Lihat ke Halaman Asli

Beta NarulitaAprilia

Hallo! Perkenalkan Saya Beta Narulita Aprilia, Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Prodi S1 Sistem Informasi

Bahasa Indonesial dan Era Globalisasi Sekarang Ini

Diperbarui: 23 November 2020   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai makhluk sosial bahasa tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia karena manusia selalu berkomunikasi dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan primer maupun sekunder. 

Bahasa merupakan seperangkat alat yang berfungsi sesuai dengan tujuan digunakannya bahasa tersebut. Interaksi terjalin dengan baik jika kesepakatan budaya dalam berbahasa disepakati bersama. 

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi antar masyarakat Indonesia agar bisa berhubungan dengan orang lain. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional seperti yang tercantum pada UUD 1945 pasal 36 yang berbunyi, " Bahasa Negara Ialah Bahasa Indonesia". Sehingga menjadikan bahasa asing lain, selain bahasa daerah, sebagai bahasa utama telah menunjukkan sikap belum nasionalisme. 

Masuknya budaya daerah dan budaya asing yang membawa pengaruh terhadap penggunaan bahasa Indonesia juga telah menambah pembendaharaan kata dalam Bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui, bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib dimengerti oleh masyarakat Indonesia, karena bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu antara bahasa daerah yang beragam. 

Namun pada era globalisasi ini, banyak generasi muda Indonesia yang kurang paham mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda justru lebih bangga berbicara menggunakan bahasa asing, meski banyak dari mereka yang tidak paham betul artinya. Hal itu terjadi karena menurut mereka bahasa Asing, khususnya bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional yang di anggap keren bagi anak muda sekarang ini.

Setiap warga Negara Indonesia pada dasarnya adalah menjalankan Pembinaan Bahasa Indonesia. Hal itu bertujuan agar bisa menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia berupa sikap kesetiaan dan kebanggaan. Namun sikap positif terhadap bahasa Indonesia ini tidak berarti bahasa yang tertutup dan kaku, bahasa Indonesia tidak mungkin menuntut kemurnian bebahasa Indonesia dan menutup diri dari pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing. Oleh karena itu, bangsa dan masyarakat Indonesia harus bisa membedakan pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia, dengan cara tetap berpegang teguh terhadap nilai-nilai Pancasila.

Beta Narulita Aprilia_3130020010_SISFOR_UNUSA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline