Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa President University Ajak Generasi Z Berani Tentukan Pilihan

Diperbarui: 5 Maret 2019   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam momen jelang Pemilu (Pemilihan Umum) yang akan dilaksanakan 17 April mendatang, black campaign atau kampanye hitam dan pemaksaan pilihan pada masyarakat tertentu adalah sebuah hal yang lumrah terjadi. Hal inilah yang melatarbelakangi mahasiswa Ilmu Komunikasi President University menyelenggarakan kampanye dengan tagar #YaIniGue, yang bertujuan untuk mengajak kaum generasi Z untuk berani menyuarakan kebebasannya dalam berpendapat, beraksi, dan memilih. 

Kampanye bertagar #YaIniGue ini merupakan salah satu rangkaian dari acara "Communication Rhapsody", Festival Komunikasi yang puncaknya akan diadakan pada 13 April 2019.

Tak hanya itu, mahasiswa President University berkolaborasi dengan Komunitas Mejikuhibiniu---yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak usia 4-17 tahun di daerah rural sekitar Cikini, Jakarta Pusat---untuk melakukan sosialisasi dalam menjalani kampanye bertagar #YaIniGue. Komunitas yang kini beroperasi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia ini menyambut kampanye tersebut dengan tangan lebar.

"Materi tentang personal development semacam ini belum menjadi prioritas kurikulum kita yang sebagian besar kontennya masih berdasar pada praktek kurikulum nasonal. Anak-anak juga antusias terhadap hal baru," ungkap Emil Yaditya, founder dari Komunitas Mejikuhibiniu.

Menurutnya, pendidikan di Indonesia masih belum mampu menghilangkan budaya malu untuk menyatakan pendapat dan berinisiasi, sehingga anak-anak perlu disokong dan didukung untuk menjadi pribadi yang berani.

Acara "Communication Rhapsodyyang merupakan festival yang diadakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi ini adalah sebuah bentuk implementasi mata kuliah jurusan. Diadakannya festival ini menghembuskan angin segar dalam jenjang pendidikan lanjutan, bahwa pembelajaran tidak melulu dilakukan di dalam kelas, namun juga bagaimana mahasiswa dapat mengubah ilmu teoritis menjadi ilmu dalam lapangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline