Lihat ke Halaman Asli

Nana Blasius

Seorang Nana

Jejak Langkah Seorang Aktivis: Dari Anggota Muda Hingga Pemimpin Gerakan

Diperbarui: 4 Oktober 2025   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betran Petrus Sareng Orinbao, aktivis muda. Sumber: Dokumen Pribadi. 

Sebuah refleksi tentang perjalanan seorang pemuda dalam organisasi dan gerakan sosial. 

Dalam hiruk-pikuk kehidupan mahasiswa yang penuh dengan pilihan antara zona nyaman dan panggilan idealisme, tidak banyak yang memilih jalan terjal sebagai aktivis. Namun, ada kalanya kita bertemu dengan sosok yang memilih melawan arus, memilih untuk tidak hanya menjadi penonton sejarah, melainkan ikut menulis lembar-lembarnya. Bertrand Petrus Sareng Orinbao, mahasiswa semester 8 Prodi Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan Bandung, adalah salah satu sosok tersebut.

Titik Awal: 8 Desember 2022

Perjalanan itu dimulai pada 8 Desember 2022, ketika seorang mahasiswa memutuskan untuk bergabung dengan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Bandung St. Thomas Aquinas sebagai anggota muda. Keputusan yang tampak sederhana ini ternyata menjadi awal dari sebuah transformasi dari seorang individu menjadi bagian dari gerakan kolektif yang lebih besar.

Seperti benih yang ditanam di tanah subur, komitmennya tumbuh melalui serangkaian proses kaderisasi. Mulai dari Masa Bimbingan (Mabim) hingga Latihan Kader Kepemimpinan (LKK), setiap tahapan dilalui dengan kesungguhan. Proses ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan pembentukan karakter dan ideologi yang akan membentuk visinya tentang perubahan sosial.

Kepemimpinan yang Dipercaya

Kepercayaan tidak datang begitu saja. Ia harus dibangun melalui konsistensi, integritas, dan kemampuan untuk menginspirasi orang lain. Dalam perjalanannya, ia dipercayakan untuk memimpin masa penerimaan anggota baru periode 2024, sebuah tanggung jawab yang tidak ringan karena melibatkan pembentukan generasi penerus organisasi.

Kepercayaan yang lebih besar datang ketika ia dipilih menjadi salah satu delegasi dalam Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) saat kongres di Merauke. Pengalaman ini memberinya perspektif nasional tentang tantangan dan peluang yang dihadapi organisasi, sekaligus memperluas jaringan dan pemahamannya tentang kompleksitas gerakan mahasiswa di Indonesia.

Puncaknya, ia kini menjabat sebagai ketua bidang, posisi yang memungkinkannya untuk mengimplementasikan ide-ide perubahan secara konkret dalam struktur organisasi.

Sumber: Dokumen Pribadi 

Suara Generasi: Orasi Kemerdekaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline