Lihat ke Halaman Asli

Anton Bele

PENULIS

Perut

Diperbarui: 18 Januari 2022   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perut. Ini anggota badan yang lebih dikaitkan hanya dengan makan-minum. Makanan dan minuman masuk lalu disimpan di perut. Sangat sederhana. Perut disamakan dengan gudang makanan. Sari pati digunakan, sisahnya dibuang. Itu fungsi perut. Ini ungkapan yang sangat merendahkan perut dan perannya. Perut buncit. Olokan. Perut kembung. Kurang sehat. Perut kenyang, terisi. Perut lapar, perlu diisi. Perut kosong. Lapar. Soal perut. Keadaan. Tegal perut. Alasan. Urusan perut. Usaha. Perut keluarga. Kebutuhan.  Tali perut. Ikatan. Isi perut. Rahasia. Ikat perut. Tahan diri.  Ini ungkapan-ungkapan simbolis yang padat makna filosofis. Bayangkan kalau manusia tanpa perut. Jadinya kerangka. 

Kita manusia ada perut. Nafsu makan-minum langsung erat berkaitan dengan perut. Hidup-mati seseorang tergantung pada perut, masih bisa menampung makanan atau tidak. Nafsu makan dan minum terpenuhi dengan adanya ruang dalam perut. Kita ada Nalar untuk berupaya agar perut tetap terisi.  Ini yang disebut rezeki. Kita ada Naluri untuk sama-sama isi perut karena sama-sama ada perut. Membiarkan sesama perut kosong, tanda Naluri tercabik. Kita ada Nurani untuk menyukuri bahwa TUHAN beri kita perut guna menyambung hidup. Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani adalah empat unsur dalam diri kita manusia yang mengarah ke perut dan muncul dari perut. (4N, Kwadran Bele, 2011).

Perut untuk manusia dan manusia bukan untuk perut. Perut kenyang, hasil Nafsu,  senang. Isi perut, hasil upaya Nalar, gembira.  Urus perut, upaya Naluri, puas. Tali perut, hasil Nurani, bahagia. Kita manusia bertumbuh, berpikir, berbela-rasa, tenang berbakti, karena perut terjamin. TUHAN sudah menyiapkan perut tidak sekedar tempat penampung  dan mencerna makanan. Perut adalah bahagian utuh dari manusia untuk memampukan kita manusia, bertumbuh, berpikir, berkerabat dan beribadat.  Itulah '4N' sebagai unsur dalam diri manusia yang tertampung dalam perut. Perut tidak se-sederhana seperti yang  biasa dilihat dan diungkapkan oleh kita dalam nada pelecehan.

Perut diisi dengan hasil usaha sendiri yang sah dan halal. Nafsu terukur. Ini ujian untuk kejujuran. Perut diisi dengan bahan yang bermanfaat untuk pertumbuhan diri kita.  Nalar yang wajar. Perut kenyang untuk memampukan diri kita hidup bergandengan tangan dengan sesama. Naluri yang murni. Perut yang terisi secukupnya membuat diri kita  semakin mampu mengasihi sesama dan bersyukur kepada TUHAN. Nurani yang damai.

Inilah keseimbangan antara empat unsur dalam diri kita yang berpusat pada perut. Pantas perut menjadi sentral tubuh kita manusia atas dan bawah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline