Lihat ke Halaman Asli

Bayu Prasatya Sumarwoto

Siswa SMA Citra Berkat Tangerang

Melihat Perkembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Diperbarui: 2 Februari 2023   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Di era saat ini, pengembangan kendaraan listrik gencar dilakukan sebagai bentuk inovasi teknologi terbarukan. Kendaraan listrik adalah kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik dan menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai. Pada tahun 1832, Robert Anderson seorang pria berkebangsaan Inggris mengembangkan mobil roda tiga menggunakan baterai listrik. 

Temuan inilah yang dicatat sebagai mobil bertenaga listrik pertama di dunia. Pemanfaatan energi listrik dalam dunia otomotif memberikan banyak keuntungan terlebih bagi lingkungan dan alam. Ini kerena motor listrik tidak menimbulkan emisi karbon layaknya mesin konvensional, yang artinya kendaraan listrik lebih ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik. Presiden Joko Widodo berharap kendaraan bermotor listrik bisa menjadi tren kendaraan ramah lingkungan di masa depan. Banyak persiapan untuk mewujudkan program kendaraan listrik. Namun program yang dilakukan pemerintah sejauh ini masih kurang maksimal. 

Program kendaraan listrik yang direncanakan pemerintah masih terkendala oleh berbagai persoalan. Terlebih lagi, minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik masih kurang. Setidaknya ada dua hal yang menjadi kendala dalam pengembangan program ini, yakni harga yang terlampau tinggi, serta terkendala oleh infrastruktur yang memerlukan waktu dan proses pembangunan.

Kendaraan listrik bebas emisi menjadi solusi atas tingginya tingkat polusi udara terutama di perkotaan. Polusi udara dari asap knalpot kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil mengurangi kualitas udara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman kualitas udara harian rata-rata 25 mikrogram per meter kubik udara. Berdasarkan informasi BMKG,  PM2.5 mengalami lonjakan peningkatan konsentrasi dan tertinggi berada pada level 148 g/m3 pada tanggal 15 Juni 2022.

Penggunaan kendaraan listrik secara masif akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Bahan bakar minyak adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan saat ini cadangan minyak bumi alami di Bumi sudah hampir habis. Saat ini bahan bakar minyak semakin mahal, sehingga perlu diadakan opsi lain untuk mensubstitusi bahan bakar minyak sebagai energi.

Dalam sekali pengisian penuh, mobil listrik dapat menempuh jarak ratusan kilometer. Pengisian ini lebih murah daripada pengisian kendaraan yang menggunakan bahan bakar untuk menempuh jarak yang sama. Menurut keterangan Wakil Presiden PLN Darmawan Prasodjo, 1 liter bahan bakar setara dengan 1,3 kWh listrik. 

Padahal, harga 1 liter BBM saja saat ini berkisar Rp 10.000 hingga Rp 17.400. Harga listrik per 1,3 kWh saat ini berkisar Rp 1.877. Maka penggunaan daya listrik menjadi opsi yang sangat tepat untuk mengatasi kenaikan harga BBM. 

Pemanfaatan mobil listrik di RI masih terkendala harga yang mahal. Biaya terbesar dalam pembuatan mobil listrik bersumber di baterainya. Sebagai gambaran,  30 sampai 40 persen harga jual kendaraan listrik merupakan harga baterainya. Terlebih lagi, harga mobil listrik menjadi semakin mahal karena baterainya yang masih impor dari luar negeri. 

Ada kemungkinan kalangan yang dapat mengakses penggunaan mobil listrik hanya kalangan menengah ke atas saja. Hal ini cukup disayangkan karena target 2 juta unit kendaraan listrik di Indonesia sampai tahun 2025 seharusnya sudah sanggup dicapai oleh semua kalangan. Dengan kendala ini, tujuan keberadaan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi udara akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa tercapai.

Mengesampingkan harga yang mahal dan sulit untuk tercapai pada kalangan menengah kebawah, masih ada masalah lain mengenai penggunaan kendaraan listrik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline