Lihat ke Halaman Asli

Band

TERVERIFIKASI

Let There Be Love

Hanya Kami Berdua

Diperbarui: 21 Juni 2021   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh 733215 dari Pixabay

Kami duduk di muka air, di segala samping hanya pasir. Kami menunggu bola gas besar jatuh dari langit. Perlahan seperti dulu saat masih ada kebahagiaan senti demi senti sampai bola terendam ombak. Lalu hanya basah dan cinta meski cahaya atmosfer surut kala itu, masih ada terang di jantung hati bersama dia. 

Tapi sekarang kami hanya diam tidak merasakan matahari tenggelam secuilpun, perasaan kami serupa persis sama. Tidak enak, tidak merasa apa-apa selain keletihan.

Aku sendiri tak hendak menyapamu meski kamu sedemikian dekat bahkan seperti ada di dalam satu bayangan denganku. Demikian halnya kamu membisu tak enak rasa untuk mengutarakan. Seperti ada luka yang sama, yang telah lama dan melelahkan. Aku menoleh kepadamu, hanya wajah berona buram yang sinarnya telah pergi mengikuti matahari pulang, mematung seperti batu yang liat.

Kita pulang! Aku mengajak sosoknya yang lunglai. Dia mengangguk.

Sampai kapan? Tiba-tiba dia melirih.

Aku membuang kembali lenganku ke dalam dekapan tanpa bisa menjawab, kerna tak sampai hati untuk mengatakannya bahwa kehidupan surga nanti yang akan memperbarui kehidupan bumi kita.

Aku lelah!

Ya. Kita berdual lelah!

Kenapa dia pergi meninggalkan kita?

Sudahlah, kita harus pulang! Kataku menarik tubuh kecilnya.

Aku lemas!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline