Lihat ke Halaman Asli

Band

TERVERIFIKASI

Let There Be Love

Bunga Kepin

Diperbarui: 26 Mei 2019   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Sebagai lelaki Kepin tidak menangis. Bahwa saat kematian ibundanya, dia menerima lapang beserta iringan doa dan pesan untuk perjalanan baru sang bunda. Yang mewek justru istrinya, Aurin. Entah, mungkin musabab dia mantu yang paling  dialem oleh ibu mertuanya. 

Pemakaman pun baru saja berlalu, wangi bunga tabur pun usai,  dipekuburan sunyi dikota padat yang macet.

Kepin dan Aurin berdiam dijalan pulang. Hanya sesekali, sesenggukan bininya menyela di kesunyian ruang kendara. Kepin sendiri menelisik ruang pikirannya soal kenangan bundanya yang otomatis menyeruak ke pojok pojok lawasnya. Dari mulai potret kanak kanak yang menyusur liar hingga masa mature nya, dimana paras ibunya terlukis jelas, berubah ubah dari keayuan masa enomnya hingga sisa elok di bayanya. Kepin merindu sangat ibunya, lumrahnya anak lelaki ditinggal ibu mati.

Ibu memang mesti pergi, sama dengan setiap orang mesti mati. Meski Kepin mengerti kematian, tapi Kepin tidak suka pemakaman. Kepin perutnya mules, jika bersinggungan dengan kuburan. Bolesumpa! Dia masih memegang kencang memori ketika mbah wedoknya sedo. Kepin kecil tak kwasa membanjir muntahnya, saat melangkah keliang makam dikala itu. Membuatnya terbujur semaput.

Kepin memejam kelopaknya berusaha mengusir trauma.

"Sudah selesai" lirihnya sonder sadar.

"Yayang.." Aurin istrinya merekap erat jemari suami, melempar pandang lembut, walau mata biru beloknya masih berbekas urai.

"Yaang.." masih belum tanek, Aurin merlesak kebahu supouse nya, sepertinya mau menyetip pikiran jelek di benak suaminya. 

Hingga akhirnya mobilpun merapat ke haribaan kediaman pasangan muda ini. Dan hari itu sudah menjelang sore.

***

Langit malam masih terlihat muda, namun keduanya sudah terlelap diperaduan. Kecapean.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline