Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Micro Puisi: Almarhumah Puisi
ini ada lagi mati menyusul pergi setelah mendiang almarhum puisi, sekarang almarhumah puisi yang mati; duh, selekas itu ia mendahului
tak seperti kemarin ketika almarhum puisi mati, dia tak mau ditangisi kalau ini almarhumah puisi lain lagi, isi wasiatnya sungguh aneh sekali tepatnya kocak sekali; ia tak minta ditangisi, justru mintanya diketawai
alhasil sepanjang perjalanan ke makam, pengiringnya banyak sekali wasiatnya dipenuhi diiringi canda gurau ketawa-ketiwi setengah mati bahkan tak berhenti-henti sampai pengantarnya pada tak mau kembali
sementara gerombolan anak-anak yang tadi ikut mengiringi juga tak segera beranjak pergi tapi mereka lanjutkan dengan bermain bola, bolanya terbuat dari gulungan kertas puisi; sedangkan di gapura makamnya baru dipasang spanduk besar bertuliskan: "almarhumah puisi matinya kocak sekali, kita semua senang, setidaknya, kita semua telah berhemat airmata untuk hari ini".