Siapa ya Ratna Asmara? Jujur saja, membaca namanya saja baru pertama kali ini. Saya malah tahunya bebeberapa nama yang memakai nama belakang asmara.
Pertanyaan inilah yang membuat saya bersemangat melangkahkan kaki menuju Taman MIni Indonesia Indah, pada hari Kamis 20 Maret 2025. Tepatnya di Museum Penerangan atau muspen akan digelar acara bertajuk "Behind The Lens Ratna Asmara, Sutradara perempuan Pertama di Indonesia. Acara keren ini hasil kolaborasi muspen talk bersama kelas Liarsip kelompok belajar virtual yang focus pada studi arsip film, restorasi, dan Sejarah Perempuan dalam sinema Indonesia.
Bambang Irwanto
O, iya. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati hari film Nasional setiap 30 Maret. Tanggal dan bulan ini dipilih berkaitan dengan pengambilan gambar pertama film Indonesia pertama. Kehadiran saya juga atas ajakan KOMik Kompasiana yang merupakan komunitas Penulis dan Pecinta Film.
Pukul setengah 12 siang saya sudah melakukan motor saya di jalan Raya Bogor menuju Taman Mini Indonesia. Wajar kalau cuaca sangat panas. Namun tidak mengurangi semangat saya.
Walau acaranya baru diadakan pukul 13.30 WIB, tapi Pukul 12 lewat saya sudah sampai di Museum penerangan. saya pun masih bisa santai sambil melihat-lihat koleksi Museum Penerangan dari zaman pra kemerdekaan. setelah uas berkeliling, saya pun segera masuk ke teater mini tempat acara berlangsung.
Bambang Irwanto
Begitu memasuki ruang teater mini tempat acara berlangsung, pertanyaan saya sedikitnya agak terjawab saat melihat tulisan background. Tapi pertanyaan lain langsung muncul. Benarkah Ratna Asmara adalah sutradara prempuan pertama di Indonesia? Apakah ada buktinya? Kalau istilah aman now, no bukti = hoax. Masyarakat awam seperti saya pasti tidak akan langsung percaya kalau Ratna Asmara adalah Surtradara perempuan pertama Indonesia. Walau ada datanya, tapi mana filmnya?
Tidak lama, pertanyaan itu langsung sirna, seiring diputarnya film documenter Ratna Asmara yang disutradarai oleh Ersya Ruwandono.
Siapaah Ratna Asmara?