Lihat ke Halaman Asli

ayub badrin

Ayub Badrin seorang jurnalis

Arsitektur Sepi

Diperbarui: 6 Desember 2018   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Ayub Badrin

Kita harus kembali ragu
Pada kepala kita
Yang mirip kipas angin
Seperti roy dan mamex
Yang mencari rahim ibu mereka
Dari jejak kakinya sendiri

Kita adalah kata dan tubuh, katanya

Setiap hari menggunakan babi
Untuk memaki
Diri kita sendiri
Maka
Pulanglah ke rumah
Meski tak punya pintu
Untuk masuk
Kemudian
Tiang listrik di pukul orang
Gelombang suaranya memacah malam
Ada kabar yang dia sampaikan
Hingga ke dalam kamar mandi
Yang sedang menonton televisi
Koran pagi tergeletak tak berdaya
Secangkir kopi panas menggigil kedinginan
Nasibnya seperti telepon yang suka mengabarkan duka cita
Ah awak ini apalah
Cuma daging dan tulang
Tapi seperti Mardiko, nekat petentang petenteng mencari makna namanya sendiri
Mending kita tutup saja pintu itu

Tanjung Mulia, 21 Nov 20118




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline