Lihat ke Halaman Asli

Galih ARamadhan

Mahasiswa aktif program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Tim PMM UMM Mengadakan Pendampingan Pembuatan Modul Ajar Interaktif Kepada Guru SDN Mojolangu 1

Diperbarui: 14 Maret 2024   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambutan dari DPL sebagai pembuka acara/dokpri

Fondasi utama dalam pembentukan karakter dan pemahaman konsep bagi anak-anak merupakan pendidikan dasar. Dalam dunia pendidikan, penggunaan modul ajar interaktif menjadi semakin penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di tingkat Sekolah Sasar (SD) yang dimana saat ini teknologi semakin berkembang. Namun, untuk memastikan keberhasilan penggunaan modul tersebut, diperlukannya pendampingan dalam proses pembuatannya.

Didasari pada hal tersebut, tim PMM (Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan dosen pembimbing lapang (DPL) ibu Zukhrufurrohmah M.Pd mengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatan modul ajar interaktif yang diikuti oleh seluruh guru SDN 1 Mojolangu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pelatihan dan pendampingan ini melibatkan 2 pemateri serta di bantu oleh Tim PMM lainnya.

Materi terkait pembelajaran inovatif/dokpri

Dalam pendampingan pembuatan modul ajar interaktif tersusun dari serangkaian acara yang dapat membantu atau mendukung dalam pengembangan modul ajar, antara lain: melaksanakan seminar yang berisi tentang media ajar yang baik dan bagus digunakan serta pembelajaran inovatif. Selain melakukan seminar, Tim PMM juga melakukan pendampingan dalam pembuatan modul ajar tersebut

Demo pembuatan media interaktif/dokpri

Pendampingan dalam pembuatan modul ajar interaktif di jenjang SD memiliki peran yang krusial. Pendekatan ini bukan hanya tentang memberikan alat pembelajaran baru, tetapi juga tentang memastikan bahwa modul tersebut sesuai dengan kebutuhan kurikulum serta mampu menyentuh keberagaman gaya belajar siswa. Selain itu, pendampingan memungkinkan guru untuk mengintegrasikan elemen interaktif secara efektif, memastikan bahwa penggunaannya dapat mendukung tujuan pembelajaran dan meningkatkan keterlibatan siswa. Dengan adanya pendampingan, guru juga dapat menyesuaikan modul sesuai dengan kebutuhan khusus siswa atau kondisi kelas tertentu, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih personal dan relevan di jenjang SD.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline