Pada garis waktu, sungai-sungai terpapar polusi huruf-huruf yang kumuh. Percakapan menjadi keruh
Kata-kata menajam sembilu, demi mempertahankan hal-hal masih ragu, dan tak perlu
Atau meruncing pisau, menjadi alat tikam. Kata-kata mati. Kalimat-kalimat menjadi busuk makna, penuhi sungai linimasa
Arus hati yang bening menjadi mampat, hingga bertindak dengan pola pikir yang cupat
Akhirnya amuk mendapatkan jalan
***
Cilegon, Agustus, 2020