Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dilarang Membuang Kata-kata Sembarangan di Sungai

13 Agustus 2020   08:39 Diperbarui: 13 Agustus 2020   08:27 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Budi Sugiharto/ detiknews.com

Pada garis waktu, sungai-sungai terpapar polusi huruf-huruf yang kumuh. Percakapan menjadi keruh 

Kata-kata menajam sembilu, demi  mempertahankan hal-hal masih ragu, dan tak perlu 

Atau meruncing pisau, menjadi alat tikam. Kata-kata mati. Kalimat-kalimat menjadi busuk makna, penuhi sungai linimasa 

Arus hati yang bening menjadi mampat, hingga bertindak dengan pola pikir yang cupat 

Akhirnya amuk mendapatkan jalan 

***

Cilegon, Agustus, 2020 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun