Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Gondola Kereta Gantung

Diperbarui: 22 Agustus 2025   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: cbc.ca

Gondola-gondola melayang naik turun kabel sepanjang malam. Berbicara satu sama lain. Bergumam. Menyampaikan pemikiran.

"Halo."

"Hai."

"Selamat malam, Ketintang," gondola merah bernyanyi dengan nada dengung rendah.

"Selamat malam Ginuk," senandung gondola biru.

Ketintang terus naik dan naik.

Dengan lembut, Ginuk turun.

Begitulah, mereka melewati satu sama lain. Mereka tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Gondola-gondola kosong. Tidak ada jiwa di perut mereka. Karena saat itu sudah malam, dan kota telah ditinggalkan.

Setiap malam mereka mengadakan konferensi tertutup, berbicara membahas filsafat. Mereka bertanya-tanya, Mengapa manusia tidak mematikan kami?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline