Lihat ke Halaman Asli

Lily

kebetulan lahir dari rahim perempuan sebagai seorang perempuan

Riuh Lamunan Logika

Diperbarui: 14 September 2019   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berseteru dengan waktu
Ada kalanya lelah menderu
Riuh dunia usik hening jiwa
Tapi aku tak dapat menolak

Kala kaki lelah melangkah
Namun jiwa kian membara
Apa daya tubuh ini?
Tak mampu tolak atas tiap asa
Tanggung jawab dan idealisme

Rasionalisasi tak usai atas tiap permasalahan
Meriakkan logika akal sehat
Tentu tak dapat diabai
Oleh hati penganut nilai kemanusiaan

Adakah aku dapat rehat?
Sejenak dari keriuhan
Hiruk pikuk duniawi
Menulis segala keresahan hati dan logika
Menulis rasionalisasi, sampaikan paradigma
Berdialektika atas tiap perspektif
Hanya dengan tenang dan damai

Meski langkah masih gontai
Atas emosi dan nafsu kemenangan,
Akankah teriak beri solusi tengah?
Tentulah tidak

Luruskan akal
Tenangkan ego
Bertengah atas tiap kepentingan
Lantas sama-sama melangkah
Menuju jalan tengah
Hingga ujung cita-cita
Tidak untuk satu golongan
Namun untuk semua,
Untuk satu asa.

15 Juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline