Lihat ke Halaman Asli

Aulia Az Zahra

Mahasiswa Kimia Sains UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penerapan Ekonomi Sirkular dan Zero Waste dalam Pengelolaan Sampah Organik di Kampung Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang Kota Bandung

Diperbarui: 4 April 2024   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber Kampung Cibunut, Kota Bandung (Foto: Tri Ispranoto)

Abstract

 Kepadatan Penduduk, pertumbuhan ekonomi, perubahan pola konsumsi mendorong tingginya timbulan sampah perkotaan. Kota Bandung menghasilkan sampah hampir 1600 ton tiap harinya, sampah yang baru terangkut ke TPA baru 70% dari total timbulan sampah dapat dikatakan pengelolaan sampah secara umum di Kota Bandung masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang. 

Permasalahan sampah organik dapat diselesaikan dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Kampung Cibunut merupakan salah satu kampung kota di Kota Bandung yang merupakan salah satu Kawasan Bebas Sampah percontohan di Kota Bandung. Dalam pengelolaan sampahnya Kampung Cibunut saat ini telah mulai menerapkan konsep zero waste dengan melalui konsep Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan sampah.

Kampung Cibunut sudah dikenal sebagai wilayah yang tertib kebersihan dan merupakan salah satu percontohan di Kota Bandung. Jika ingin belajar pengelolaan sampah warga, Kampung Cibunut bisa jadi pilihan.

Selain kesadaran dari masyarakat, Kampung Cibunut juga memiliki rutinitas yang harus di contoh untuk mengelola sampah agar dapat dokelola dengan menggunakan prinsip pengelolaan sampah. Hal ini dilakukan demi lingkungan tetap terjaga bersih.

Identifikasi Penerapan Zero Waste

Penerapan Zero Waste di Kampung Cibunut sudah terintegritas dengan baik, hal ini dikarenakan sampah dikelola oleh bank sampah. Di mana, sampah an-organik di kumpulkan dan dipisahkan kemudian warga yang menjadi anggota bank sampah memiliki tabungan sampah.

Sedangkan sampah organik dikelola lagi dan nantinya dijadikan kompos. Sementara itu, untuk residu yang dihasilkan ada yang dibuat kerajinan dan jika tidak dapat didaur ulang maka akan diangkut oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung.

Di Kampung Cibunut sosialisasi dalam lingkup masyarakat telah dilakukan secara masif baik
diruang-ruang publik masyarakat maupun ke individu masyarakat. Kegiatan sosialisasi yang telah diwilayah studi yaitu Sosialisasi Gerakan KangPisman (Kurangi-Pisahkan-Manfaatkan)
sampah, adanya Gerakan Pungut Sampah (GPS), serta adanya spanduk serta mural ajakan untuk
melakukan pengelolaan sampah.

Dalam pengelolaan sampah saat ini di Kampung Cibunut telah melibatkan peran masyarakat secara partisipatif, Dengan menggunakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Reycle) ini sangat di lakukan pada Kampung Cibunut ini atau biasa di sebut Kang Pisman (Kurangi-Pisahkan-Manfaatkaj) sehingga lingkungan bersih, asri, nyaman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline