Lihat ke Halaman Asli

asni asueb

Mencoba kembali di dunia menulis

Takbir Memanggil Kala Hati Pilu

Diperbarui: 13 Mei 2021   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpribadi

Adakah waktu yang masih tersisa untuk menyelusuri perjalanan hidup yang terus menanjak 

Adakah kekuatan untuk melewati dan melangkah menuju kehidupan yang abadi 

Tanpa ditunggu, dia akan memanggil, sebagaimana takbir memanggil pagi ini 

Melangkah dalam kesendirian sang permata tak dapat terjangkau, tiada canda dan tawa 

Duka sahabatku kurasakan sekarang, tanpa anak perempuan di sisi tubuh adalah perih yang tak terjawab.  

Kaki melangkah dengan tanpa pasti, mengambang bagai melayang. Seperti layang layang putus.  

Untaian doa seorang ibu untuk permata hatinya tak akan pupus dan terputus. Ada amarah pada keadaan tapi ini jalan yang Allah beri.

Seorang ibu terus menanti dalam harap, permata hati mampu ditatap dalam senyum yang tertahan dalam perih yang tersembunyi  

Itulah ibu bukan omong kosong seperti omong kosong ke tidak perduli dunia akan luka perih hati seorang ibu.

Menanti kepulangan dan mendengar langkah sang buah  hati, untuk dipeluk dan disuapi seperti masa kecilnya.

Rindu ibu tak terperi..

Ruang kosong,13052021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline