Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Takbir Memanggil Kala Hati Pilu

13 Mei 2021   06:57 Diperbarui: 13 Mei 2021   07:00 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adakah waktu yang masih tersisa untuk menyelusuri perjalanan hidup yang terus menanjak 

Adakah kekuatan untuk melewati dan melangkah menuju kehidupan yang abadi 

Tanpa ditunggu, dia akan memanggil, sebagaimana takbir memanggil pagi ini 

Melangkah dalam kesendirian sang permata tak dapat terjangkau, tiada canda dan tawa 

Duka sahabatku kurasakan sekarang, tanpa anak perempuan di sisi tubuh adalah perih yang tak terjawab.  

Kaki melangkah dengan tanpa pasti, mengambang bagai melayang. Seperti layang layang putus.  

Untaian doa seorang ibu untuk permata hatinya tak akan pupus dan terputus. Ada amarah pada keadaan tapi ini jalan yang Allah beri.

Seorang ibu terus menanti dalam harap, permata hati mampu ditatap dalam senyum yang tertahan dalam perih yang tersembunyi  

Itulah ibu bukan omong kosong seperti omong kosong ke tidak perduli dunia akan luka perih hati seorang ibu.

Menanti kepulangan dan mendengar langkah sang buah  hati, untuk dipeluk dan disuapi seperti masa kecilnya.

Rindu ibu tak terperi..

Ruang kosong,13052021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun