Lihat ke Halaman Asli

Asita Suryanto

TERVERIFIKASI

Traveler

Tokyo, Kota Metropolis yang Tetap Menjaga Kuil Kunonya

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403427047505957404

Tokyo adalah kota metropolis yang menarik di Jepang. Tradisi berpadu dengan budaya modern. Di sini, Anda dapat mengunjungi kuil kuno sebelum kemudian melihat menara Tokyo Skytree yang modern menjulang tinggi. Tradisi yang berabad-abad lalu berdampingan dengan budaya perkotaan yang membuat menarik untuk dikunjungi .

[caption id="attachment_344225" align="alignnone" width="800" caption="lentera raksasa di kuil asakusa"][/caption]

Luangkan waktu berjalan-jalan di  Taman Timur Istana Kekaisaran Jepang yang cantik. Pintu gerbang yang gagah terbuat dari kayu bisa dicapai melalui jembatan yang dilalui  kanal menyerupai kolam. Lalu uji pengetahuan Anda tentang sejarah Jepang di Museum Edo-Tokyo.

[caption id="attachment_344222" align="alignnone" width="600" caption="bersama pasangan jepang yangberbaju kimono"]

14034269341069157724

[/caption]

Ibu kota negara  Matahari Terbit ini  adalah sebuah negara di mana masa lalu memenuhi masa depan . Budaya Jepang membentang kembali ribuan tahun , namun juga telah mengadopsi  dan menciptakan kota  mode  dengan berkunjung ke kawasan pertokoan Ginza, mata langsung terserap akan mode mutakhir yang sedang trend di Jepang. Dimana semua merk baju dan tas dari seluruh dunia ada di mall-mall daerah Ginza.

Kembali ke masa lalu, saya berkunjung ke kuil  Asakusa Kannon yang juga dikenal sebagai "Sensoji" .  Kuil Buddha ini  terletak di daerah  Asakusa, Taito, Tokyo. Sensoji dibangun pada tahun 645 dengan arsitektur Jepang terbaik.  Asakusa sangat terkenal dengan berbagai kuil di mana kuil  Asakusa Kannon  adalah yang paling terkenal dan juga kuil tertua di Tokyo.

[caption id="attachment_344224" align="alignnone" width="800" caption="kuil asakusa"]

1403427008695009065

[/caption]

Asakusa Kannon ini sangat dekat lokasinya dengan stasiun kereta api Asakusa yang dilayani oleh banyak sublines. Cara termudah untuk mencapai Asakusa adalah mengambil jalur JR Yamanote dari Stasiun Tokyo ke stasiun Kanda yang kira-kira dua menit perjalanan dan kemudian transfer ke jalur kereta bawah tanah Ginza dengan tujuan Asakusa dan ditempuh sekitar sepuluh menit perjalanan.

Karena itu, jika seorang wisatawan pergi ke Asakusa menggunakan subway, rambu penunjuk jalan yang terpasang di stasiun kereta bawah tanah (chikatetsu) akan mengarahkan ke gerbang  Kaminari. Di gerbang besar yang terbuat dari kayu itu tergantung sebuah lampion raksasa berwarna merah. Di tiang sebelah kiri ada patung dewa angin, sedangkan yang di kanan adalah patung dewa badai

Masuk kuil ini disambut  dua dewa yang menampilkan sebuah lentera raksasa berwarna merah  yang banyak difoto untuk latar belakang pengambilan foto.  Pada  gerbang utama ada  jerami sandal raksasa yang menutup satu sisi . Kuil ini selalu ramai pengunjung dan wisatawan asing. Kuil Asakusa tak pernah berubah sejak beberapa ratus tahun silam. Para pengunjung menikmati suasana masa silam.

[caption id="attachment_344227" align="alignnone" width="640" caption="jembatan penyeberangan yang super sibuk di shibuya"]

1403427115404378872

[/caption]

Di dalam kehidupan yang serba modern, rupanya tiap hari tetap ada ribuan orang Jepang datang ke kuil tertua di negeri sakura ini.Tradisi terus dijaga dan bangunan kuil dipertahankan sesuai aslinya.Semua dipertahankan seperti aslinya, hanya ditambah lampion-lampion yang juga selaras dengan bangunan kuno di sekitarnnya. Sehingga memasuki Kuil Kannon di Asakusa, Tokyo, seolah memasuki lorong waktu menuju arus balik menuju Jepang di masa lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline