Lihat ke Halaman Asli

Jalan Berliku Program Makan Bergizi Gratis: Antara Janji, Realita, dan Solusi di Lapangan

Diperbarui: 25 September 2025   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serah terima Makan Bergizi Gratis (Dokpri)

Jalan Berliku Program Makan Bergizi Gratis: Antara Janji, Realita, dan Solusi di Lapangan

Program Makan Bergizi Gratis, atau yang lebih dikenal dengan singkatan MBG, kini tengah menjadi sorotan dan cukup populer di berbagai kalangan. Program ini hadir bukan sekadar sebagai wacana, tetapi sebagai upaya nyata untuk menghadirkan akses makanan bergizi yang layak bagi masyarakat.

Popularitas program pemerintah ini bagai rollercoaster. Di puncaknya, ada embel-embel "janji kampanye Prabowo" dan angka-angka fantastis dari APBN yang menjulang tinggi, menciptakan ekspektasi masyarakat akan perubahan yang masif. Namun, di titik terendah, program ini harus menghadapi ujian getir di lapangan.

Layar televisi kini kerap menayangkan berita pilu: puluhan siswa terjangkit keracunan usai mengonsumsi menu yang seharusnya menyehatkan. Seperti yang terjadi di Garut, insiden tersebut bukan hanya sekadar angka statistik, melainkan cerita tentang anak-anak yang menjadi korban, yang menggeser narasi indah program ini menjadi pertanyaan besar tentang keamanan dan kualitas eksekusinya.

MBG di SDN 4 Air Kumbang

Setelah melalui berbagai uji coba di sejumlah sekolah, akhirnya program MBG resmi diluncurkan di Kecamatan Air Kumbang. Meski begitu, tidak semua sekolah langsung mendapat kesempatan merasakan manfaatnya.

Alasannya, di wilayah ini baru tersedia satu Dapur MBG, tepatnya di Desa Kumbang Padang Permata. Kapasitas dapur tersebut pun dibatasi sesuai dengan ketentuan, hanya boleh melayani maksimal 3.000 siswa.

Di tengah aturan pembatasan itu, kami dewan guru dan staff merasa begitu bersyukur, karena SDN 4 Air Kumbang, tempat saya mengabdi, termasuk dalam kelompok pertama yang beruntung mendapatkan program ini.

Sejak 25 Agustus, siswa-siswi SDN 4 Air Kumbang mulai merasakan manfaat dari program unggulan Presiden Prabowo ini. Karena baru pertama kali, suasana begitu meriah, anak-anak tampak gembira bisa makan bersama di sekolah. Yang paling bahagia justru mereka yang biasanya tidak pernah jajan, karena keterbatasan ekonomi. Kini, dengan adanya program ini, mereka pun dapat menikmati santapan bergizi layaknya teman-temannya.

Suasana sebelum makan (Dokpri)

Pada awalnya, sehari, dua hari, bahkan hingga seminggu penuh, anak-anak masih terlihat begitu ceria setiap kali jam makan tiba. Setiap kali mobil angkutan MBG memasuki halaman sekolah, sorak-sorai riang pun pecah menyambutnya. Namun, seiring berjalannya waktu, suasana itu perlahan berubah. Anak-anak mulai terbiasa, hingga rasa antusias menunggu kedatangan mobil MBG tidak lagi segegap gempita seperti sebelumnya.

Mempertahankan Mutu, Perlu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline