Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Sebuah Mimpi

Diperbarui: 30 Juli 2022   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Sebuah mimpi hadir. Terasa nyata bukan sekedar refleksinya terhadap realita. Dia bukanlah refleksi. Dia adalah realita itu sendiri!!! Sebuah rekaman yang absurd. Sebuah pengingat era lama yang sempat dilupakan. Ketika diri berjalan jauh ke suatu negeri.

Sungai, bukit, hutan, air terjun, hanyalah media keindahan. Media sekedar latar tanpa makna tanpa resapan jiwa manusia. Ketika kami berada di sana, nilai muncul sebagai awal dari memori.

Kamu dulu sekedar berjalan, mengamati, merasakan, dan mensyukuri. Tidak lebih. Merasa kurang pasti. Tapi, waktu memberi pendalaman makna tanpa kami kehendaki.

Mimpi itu sederhana. Sesederhana raga yang tidur deminya. Dunia berjalan menuju kematiannya. Tapi, kami tetap mengenang nilai-nilai itu jauh di lubuk hati kami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline