Lihat ke Halaman Asli

Arie Riandry Ardiansyah

Mahasiswa Studi Agama Agama

Epilog : Aku Bermain Hujan

Diperbarui: 13 Maret 2025   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hujan sumber oleh : freepik.com

Aku bermain hujan
menampung rinainya di telapak tangan
Tapi hujan terlalu gelisah
ia jatuh lalu menghilang sebelum sempat kusebut namanya

Aku bermain hujan
menyusuri jalanan yang basah oleh kenangan
Sepasang payung berpapasan tanpa menyapa
meninggalkan bayangan yang tak punya alamat

Aku bermain hujan
berlari mengejar sesuatu yang entah apa
Mungkin suaramu, mungkin tubuhmu
atau mungkin hanya sunyi yang pandai menyamar

Aku bermain hujan
hingga tak ada lagi yang bisa kusembunyikan.
Di mataku yang kuyup
langit tak lagi tahu bedanya air dan air mata

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline