Lihat ke Halaman Asli

Arida AzzahraPradina

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Hijab: Identitas Budaya atau Simbol Agama

Diperbarui: 18 Desember 2023   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hijab adalah pakaian yang biasa dipakai oleh kaum Muslimah di Indonesia, baik untuk menutupi rambut bagian belakang, leher, dan dadanya. Hijab dianggap oleh kaum Muslimah Indonesia sebagai bagian dari identitas budaya mereka. Bagi kaum Muslimah di Indonesia, hijab juga dianggap sebagai simbol agama, karena menegaskan nilai-nilai agama islam yang mereka amalkan.

Dalam esai ini, akan disoroti tentang gagasan dan persepsi yang berbeda-beda terhadap hijab atau jilbab sebagai salah satu identitas budaya perempuan Muslim. Hal ini menyoroti perbedaan pandangan yang dimiliki orang-orang terhadap jilbab yang juga sering kali dikaitkan dengan isu agama dan politik di Indonesia. 

Pakaian dapat menentukan bagaimana seseorang dipandang atau dianggap oleh orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, pakaian menjadi salah satu elemen penting dalam menentukan jati diri seseorang. Pemakaian jilbab sendiri merupakan hal yang wajib dilakukan bagi perempuan muslim karena merupakan perintah langsung dari Allah SWT. Mereka dituntut untuk menutup aurat mereka supaya tidak menimbulkan pengaruh negatif ke lawan jenis.

Pandangan orang-orang tentang wanita berjilbab di Indonesia cukup bervariasi, yang dipicu oleh beragam faktor seperti agama, budaya, dan konteks sosial. Sejumlah orang mungkin memiliki pandangan yang lebih positif terhadap wanita Muslim yang berjilbab, menganggapnya sebagai wanita yang berpendidikan, berakhlak baik, dan taat pada agama. Berikutnya, beberapa orang terutama non-muslim memiliki pandangan yang negatif terhadap wanita Muslim yang berjilbab, menganggapnya sebagai warga negara yang beragama dengan cara yang radikal dan ekstrem. Pandangan yang lebih negatif, yang menganggap bahwa hijab adalah pakaian yang merusak citra wanita Indonesia, dengan alasan karena hijab menutupi beberapa bagian tubuh.

Di Indonesia, jilbab dipandang sebagai bagian penting dari budaya luhur bangsa Indonesia. Salah satu fungsi jilbab adalah sebagai kontrol sosial di Indonesia, dapat dilihat sebagai salah satu cara untuk menjaga nilai-nilai agama dan budaya Islam di Indonesia, serta untuk menjaga nilai-nilai moral dan etis komunitas. Jilbab juga dapat melambangkan identitas Muslimah yang patuh pada ajaran agama dan nilai-nilai Islam. Kesatuan budaya luhur dan agama Islam dapat dilihat melalui jilbab yang dipakai oleh perempuan Muslim di Indonesia.

Penggunaan hijab di Indonesia dulunya sempat dilarang oleh Presiden ke-2 Indonesia. Presiden Soeharto pada tahun 1982 melalui Dikdasmen mengeluarkan Surat Keputusan 052/C/Kep/D.82 tentang seragam sekolah nasional yang mana berisi larangan jilbab di sekolah negeri sekuler yang berimbas pada banyaknya sekolah negeri yang keluar dan memilih untuk bersekolah di swasta terutama sekolah berdalil Muhammadiyah. Keputusan itu turun karena Soeharto menganggap wanita berjilbab sebagai faktor gerakan radikalisme agama Islam yang akan menghambat jalannya pemerintahan di Indonesia kala itu.

Jumlah penduduk muslim di Indonesia sendiri menurut data pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 241,7 juta jiwa dari total keseluruhan 275,77 juta penduduk Indonesia. Itu berarti sekitar 87,02% penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Yang berimbas pada maraknya wanita muslim yang mengenakan hijab atau kerudung di kehidupan sehari-harinya.

Pada perkembangan zaman saat ini, pemakaian hijab atau jilbab di Indonesia menjadi trend di dunia fashion. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jenis, warna dan model hijab yang digunakan oleh perempuan muslim Indonesia saat ini. Ditambah dengan maraknya juga pakaian muslim dengan model kekinian dan fashionable di kalangan remaja dan kaum muda.

Perkembangan budaya hijab pada generasi muda Indonesia saat ini berakibat pada pergeseran paradigma tentang jilbab. Jilbab atau kerudung yangng dulu disebut hanya sebagai simbol keagamaan, namun sekarang jilbab menjadi model berbusana masa kini. Namun meski begitu, jilbab juga tetap digunakan sebagai identitas dan budaya, bukan hanya sebagai model berbusana yang trendi. Sehingga jilbab sebagai simbol agama dan budaya tetap memiliki makna yang lebih mendalam di kalangan generasi muda.

Hijab dapat dilihat sebagai identitas budaya atau simbol agama, tergantung pada sudut pandang dan konteks sosio-budaya yang lebih luas. Dilihat dari perspektif agama Islam, hijab dapat dilihat sebagai simbol agama yang penting dan berkaitan dengan nilai-nilai Islam. Namun, dari perspektif budaya, hijab juga dapat dilihat sebagai identitas budaya yang menekankan nilai-nilai dan norma yang sudah diwariskan selama bertahun-tahun. Meskipun saat ini budaya berhijab semakin berkembang dengan banyak trend fashion menggunakan hijab, para perempuan muslim di Indonesia masih menaati aturan pemakaian hijab. Sebagaimana Islam mengajarkan umatnya untuk memakai pakaian yang rapi dan sopan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline