Lihat ke Halaman Asli

Ardi Bagus Prasetyo

TERVERIFIKASI

Praktisi Pendidikan

Mengapa Seorang Guru Perlu Melatih Kemampuan Menulis dan Mengajarkannya di Kelas?

Diperbarui: 22 Maret 2024   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(https://wartakota.tribunnews.com/2019/03/11/punya-hobi-menulis-bisa-menyalurkan-hasil-tulisan-melalui-aplikasi-penerbit-digital)

Menulis adalah sebuah proses ekspresi yang melibatkan penggunaan kata-kata untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi kepada pembaca. Lebih dari sekadar merangkai huruf-huruf menjadi kata-kata dan kata-kata menjadi kalimat, menulis melibatkan pemikiran kritis, imajinasi, dan pemahaman yang mendalam tentang subjek yang dibahas. Dengan menulis, seseorang dapat memperluas wawasan, membagikan pengalaman, menginspirasi orang lain, serta mempertahankan dan mengembangkan budaya dan pengetahuan. 

Menulis juga merupakan alat yang sangat penting dalam komunikasi, baik dalam bentuk tulisan-tulisan ilmiah, kreatif, jurnalistik, atau bisnis. Dengan kemampuan menulis yang baik, seseorang dapat mengkomunikasikan ide-ide kompleks dengan jelas dan efektif, memengaruhi dan merubah pandangan orang lain, serta meningkatkan pengaruh dan kredibilitasnya dalam berbagai bidang kehidupan seperti dunia kerja, baik perkantoran maupun dunia pendidikan seperti di sekolah.

Lebih lanjut, menulis memiliki keterkaitan yang erat dengan kegiatan pembelajaran di kelas, terutama dalam memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Melalui proses menulis, siswa dapat mengorganisasikan dan merefleksikan pemahaman mereka tentang topik yang diajarkan. Aktivitas menulis seperti membuat rangkuman, esai, atau jurnal refleksi memungkinkan siswa untuk menyatukan berbagai informasi yang mereka terima selama pembelajaran dan mengekspresikan pemikiran mereka dengan lebih jelas. 

Selain itu, menulis juga memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis, karena siswa harus memilah-milah informasi yang relevan dan menyusun argumen atau pemikiran mereka secara logis dan sistematis. Selama proses menulis, guru dapat memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis mereka, serta memberikan dorongan yang positif untuk terus mengembangkan keterampilan tersebut. Dengan demikian, menulis bukan hanya sekadar kegiatan tambahan di kelas, tetapi merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang membantu siswa menguasai materi pelajaran dengan lebih baik dan memperoleh keterampilan berpikir yang lebih mendalam.

Tingkatan dalam Menulis

Terdapat beberapa tingkatan kegiatan menulis yang perlu diketahui, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat yang lebih kompleks. Berikut adalah beberapa tingkatan kegiatan menulis yang umum:

Menyalin: Tingkat ini melibatkan kemampuan untuk menyalin kata-kata atau kalimat yang sudah ada, baik dari papan tulis, buku, atau media lainnya. Ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan pemahaman dasar tentang huruf dan kata.

Menulis Menurut Model: Pada tingkat ini, siswa diminta untuk meniru model penulisan yang telah diberikan oleh guru atau dalam bahan bacaan. Contohnya, meniru kalimat-kalimat sederhana atau menyusun cerita berdasarkan pola yang diberikan.

Menulis Berdasarkan Pengalaman Pribadi: Siswa diminta untuk menulis tentang pengalaman pribadi mereka sendiri, seperti cerita pengalaman liburan, kisah sehari-hari, atau perasaan mereka terhadap suatu peristiwa. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan deskripsi dan narasi.

Menulis Deskriptif: Kegiatan menulis deskriptif melibatkan penjelasan atau gambaran rinci tentang objek, tempat, atau orang. Siswa diajak untuk menggunakan berbagai macam kata sifat, kata benda, dan kalimat deskriptif untuk menggambarkan subjek secara jelas dan hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline