Lihat ke Halaman Asli

Ajeng Arainikasih

Scholar | Museum Expert | World Traveller

Emosi Gado-gado di Auschwitz Memorial Museum, Polandia

Diperbarui: 12 April 2020   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komplek Auschwitz Memorial Museum | Dokumentasi pribadi

Masih dalam rangka Genocide Awareness Month di bulan April, kali ini saya akan bercerita mengenai kunjungan saya ke Auschwitz Memorial Museum di Polandia tahun 2017 silam.

Pada 2 Januari 2017. Saya memulai tahun 2017 dengan melakukan dark tourism ke Auschwitz Memorial Museum, kamp konsentrasi NAZI yang berada sekitar 60 km dari Kota Krakow, Polandia. Tepatnya, sekitar 2 km dari Kota Oswiecim.

Saat itu saya dan seorang teman sesama mahasiswa Indonesia di Belanda merencanakan untuk backpacking keliling Eropa timur selama libur Natal dan tahun baru 2016/2017. Auschwitz memang menjadi tujuan utama kami dalam trip kali itu. 

Setelah hampir 2 minggu kami melakukan perjalanan darat dari Amsterdam ke Munich, Vienna, Bratislava, dan Budapest, akhirnya kami bertolak ke Krakow. Kami naik kereta malam dari Budapest ke Krakow.

Walaupun kami sudah beruntung karena masing-masing bisa tidur selonjoran di 3 tempat duduk sederet yang kebetulan kosong, perjalanan tersebut jauh dari nyaman. Kami kehabisan persediaan air minum dan tidak bisa tidur nyenyak. Bolak-balik kami dibangunkan oleh petugas yang memeriksa tiket kereta dan paspor.

Ketika akhirnya kami tiba di Krakow di pagi harinya, kami langsung menuju hostel. Rencananya kami akan booking tur ke Auschwitz via hostel. Namun ketika kami tiba, resepsionis hostel kami berkata “Wah, tur hari ini sudah penuh”. 

Ia pun membantu mencoba menelepon beberapa tur lain namun jawabannya sama: full booked! Jrengg jreeengg.. 

Berhubung kami hanya akan menginap semalam di Krakow, maka kami tidak mungkin bisa mengganti rencana ke Auschwitz jadi keesokan harinya!

Lalu, resepsionis hostel kami berkata, “Pergi sendiri saja tanpa tur. Bisa kok, ada bus yang berangkat dari stasiun langsung ke Auschwitz. Semoga di sana masih dapat slot untuk masuk museum.”

Berbekal secarik kertas petunjuk dari resepsionis hostel, akhirnya kami tiba di Auschwitz Memorial Museum! Ngeteng, tanpa ikut tur! Yay!

Di Auschwitz, informasi terkait pembelian tiket kurang jelas. Intinya kami disuruh ikut dalam antrian untuk masuk ke museum. Walaupun masih pagi tapi antriannya panjang dan tidak bergerak untuk waktu yang sangat lama! Cukup waswas juga saya, bagaimana kalau kami tidak kebagian slot untuk kunjungan museum hari itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline