Lihat ke Halaman Asli

Haruskah Saling Menempelkan Kaki Bila Sholat Berjamaah ?

Diperbarui: 20 Juli 2017   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahhirrohammirrohim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mungkin pembaca yang hobi (alhamdulilah) sholat di masjid sering menemui hal ini, saat akan memulai sholat tiba-tiba orang disebelah kita sibuk menggeserkan kakinya untuk menempel di kaki kita dari berdiri rakaat awal hingga berdiri di rakaat akhir.

Hmm,  Saya pun sering mengalami hal tersebut, dan terus terang saya sangat tidak menyukainya.

Alasan saya hanya satu : GUNANYA BUAT APA…?

Mungkin jidat sebagian pembaca akan langsung membentuk huruf V membaca alasan saya se-simple itu hehehe… Tapi memang begitulah adanya kok, justru menurut saya menempel-nempelkan kaki itu malah mengganggu ibadah saya, ruang gerak saya jadi sempit karena kakinya dia pasti terbentang lebar “demi” mengejar kaki saya.

Lalu buntut-buntutnya saat takbir jadi tabrakan siku, saat sujut pun tabrakan tangan, saat duduk antara dua sujut jadi desak-desakan paha, siapa lebih kuat dia yang menang, dan saat duduk akhir ujung2nya saling tindih paha saking sempitnya tempat.

Benar-benar situasi yang sangat tidak “menyenangkan”, trus bagaimana saya bisa khusyuk kalau sdh begitu ? Perkara dia kok masih tetap bisa khusyuk sholatnya sih itu urusan dia, saya juga punya kepentingan di masjid ini, saya juga mau beribadah, dan ‘cara’ dia itu mengganggu sholat saya.

“Lho ? Itu kan perintah Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, kok kamu berani menentangnya ? “

Perintah yang mana bos…??? Ente mengganggu saya ibadah, saya sholat jadi gak khusyuk. Mana ada perintah Nabi yang bikin susah orang lain.

“Eh kamu kok begitu ? Kan ada haditsnya itu, shohih pula, memang mesti begitu, biar setan gak bisa lewat dan mengganggu kita sholat, kamu bisa masuk neraka kalau melawan begitu…”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline