Lihat ke Halaman Asli

Annisa Rahma Putri

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Jurnalistik, Universitas Padjadjaran

Co-working Space di Universitas Padjadjaran Belum Mencapai Standar Optimal

Diperbarui: 4 Mei 2025   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Student Center Universitas Padjadjaran (Sumber: Dokumentasi Pribadi/Annisa Rahma Putri)

Jatinangor, 30 April 2025— Universitas Padjadjaran (Unpad) merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Jawa Barat. Tentunya, kampus ini sudah dikenal dengan reputasi akademik yang baik serta fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Namun, sayangnya pembangunan fasilitas penunjang diskusi mahasiswa masih jauh dari kata optimal. Jam operasional yang singkat, hingga fasilitas co-working space yang masih terbatas menjadi keluhan utama dan menghambat kenyamanan mahasiswa.

Ruang diskusi atau co-working space memang sudah disediakan, seperti Perpustakaan Kandaga, Student Center, Taman Alfa-X, Taman Lawson, hingga kursi dan meja yang tersedia pada setiap lingkungan fakultas. 

Taman Lawson Universitas Padjadjaran(Sumber: Dokumentasi Pribadi/Annisa Rahma Putri)

Meskipun co-working space tersebut sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, seperti meja, kursi, dan akses internet. Namun, tingginya jumlah mahasiswa yang beraktivitas di jam-jam sibuk secara bersamaan, sering kali melebihi kapasitas yang tersedia.

“Seringnya belajar di ruang yang ada di prodi. Namun, kalau angkatan atas lagi sibuk skripsian itu suka penuh dan akhirnya memilih kelas atau ruangan yang kosong,” ujar Nayla, Mahasiswa Geofisika 2023.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Nura, Mahasiswa Teknik Kimia 2023. Ia mengatakan bahwa ruang diskusi di Unpad masih belum optimal. Kendala yang ia alami yaitu rusaknya pendingin ruangan dan redupnya lampu-lampu di co-working space gedung Pusat Pelayanan Basic Science (PPBS).

Direktur Pengelolaan Aset dan sarana Prasarana, Edward Henry S.IP M.M mengatakan bahwa pihak kampus akan terus berupaya untuk menambah ruang diskusi.  

“Rencana pasti ada. Namun kami masih kesulitan untuk memilih gedungnya (tempatnya). Karena di fakultas sudah penuh dengan bangunan kelas. Untuk saat ini kami ingin memaksimalkan Kandaga untuk kegiatan belajar dan diskusi,” jelas Edward.

Masalah jam operasional Perpustakaan Kandaga juga menjadi keluhan utama mahasiswa. Meskipun telah diberlakukan jam operasional hingga pukul 22.00 WIB pada bagian lantai bawah, nyatanya mahasiswa masih kekurangan tempat akibat banyaknya mahasiswa yang menggunakan fasilitas tersebut.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Ilaya Amala mengatakan bahwa ia sering kesulitan mendapat tempat duduk di Kandaga maupun di Student Center. Meskipun disediakan ruang outdoor di sekitar kampus maupun fakultas, ia merasa jika aliran listrik dan pencahayaan masih kurang memadai, terutama pada sore hingga malam hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline