Lihat ke Halaman Asli

Mainan Andalan

Diperbarui: 7 Oktober 2023   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pagi ini, saya berkumpul bersama orang tua siswa. Kami membahas perkembangan akademis putra putrinya. Diawali dengan prolog singkat saya tentang kebersamaan saya bersama putra putri  mereka selama 10 minggu. Saya ceritakan tentang celoteh, sikap, dan keseharian putra putrinya. Ada yang lucu kalau berbicara, ada yang selalu minta peluk setiap pulang sekolah , dan ada juga yang selalu diam kalau tidak ditegur.
Lanjut kegiatan berikutnya, saya sebarkan kertas kosong kepada para orang tua. Saya instruksikan kepada mereka untuk menggambar bebas. Apapun... setelah beberapa detik, saya katakan stop, lalu kertas dioper sebelahnya. Dan kembali merekan menggambar, melanjutkan gambarnya. Begitu seterusnya. Lucu, mereka tertawa, merasa dikerjai oleh saya. 

Setelah selesai kertas dikumpulkan, dan saya bahas tujuan dari permainan ini. Sayajelaskan tentang tabularasa. Anak bagaikan kertas kosong, tugas orangtua untuk menjadikannya seperti apa. 

Jika anak mulai keluar dari ru ah, maka butuk kontrol dari kita, selayaknya kertas yang sudah kita gambar lalu kita berikan ke orang lain. Jika tidak kita kontrol maka orang 5ersebut akan menggambar sesuai seleranya, bukan selera kita.Ini adalah mainan andalan saya saat berkumpul dengan orangtua siswa. Mainan yang selalu saya berikan, d3ngantujuN membuka pemikiran orangtua agar tidak cuek dengan perkembangan anak-anaknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline