Pada Jumat (19/4/2024), China mengeluarkan pernyataan yang menegaskan komitmennya untuk terus memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan antara Iran dan Israel. Pernyataan ini muncul setelah laporan-laporan mengenai serangan Israel ke Iran sebagai tindakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh Teheran pada pekan sebelumnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyatakan bahwa China menentang segala tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. "Kami akan terus memainkan peran konstruktif untuk meredakan situasi," kata Lin Jian seperti yang dikutip oleh AFP.
Beberapa jam sebelum pernyataan tersebut, seorang pejabat Amerika Serikat telah memberikan informasi kepada beberapa media ternama seperti ABC News, CBS News, dan CNN International bahwa Israel telah melancarkan serangan balasan ke Iran yang ditargetkan ke Isfahan. Isfahan merupakan kota penting yang menjadi markas militer dan tempat fasilitas nuklir Iran. Serangan tersebut dianggap sebagai aksi balasan atas serangan Iran ke Israel yang terjadi sebelumnya.
Iran juga menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap kompleks Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.
Menlu China, Wang Yi, secara tegas mengutuk serangan terhadap gedung konsulat Iran. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional yang tidak dapat diterima. "China menghargai tekanan dari Iran untuk tidak menargetkan negara-negara regional dan tetangga serta penegasannya untuk terus menerapkan kebijakan bertetangga yang baik dan bersahabat," kata Wang Yi seperti yang dikutip oleh Xinhua.
Wang Yi juga menyampaikan keyakinannya bahwa Iran dapat menangani situasi ini dengan baik dan menghindari eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut sambil menjaga kedaulatan dan martabatnya sendiri.
Pernyataan China ini menunjukkan komitmen negara tersebut dalam mendukung penyelesaian damai atas konflik antara Iran dan Israel serta mengedepankan prinsip-prinsip hukum internasional untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut.