Banyak orang tua masih merasa khawatir menggendong bayi dengan posisi hadap depan karena diyakini bisa menyebabkan overstimulasi. Kekhawatiran ini muncul dari anggapan bahwa terlalu banyak rangsangan visual dapat membuat bayi gelisah dan sulit tidur. Tapi, benarkah demikian?
Faktanya: Itu Hanya Mitos
Menggendong bayi dengan posisi hadap depan justru bisa membawa banyak manfaat. Bayi dapat lebih mudah mengeksplorasi dunia di sekitarnya melihat pemandangan, mendengar suara, hingga merasakan angin yang semuanya mendukung perkembangan sensorik dan kognitif mereka.
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Attila Dewanti, SpA (K):
“Anak justru tumbuh dan berkembang salah satunya dengan stimulasi dari lingkungan. Jadi, kalau kepalanya sudah tegak dan lehernya kuat, posisi hadap depan boleh dilakukan.”
Bagaimana dengan Risiko Overstimulasi?
Overstimulasi memang bisa terjadi, tetapi bukan semata-mata karena posisi gendongan. Kondisi ini lebih dipengaruhi oleh situasi, durasi, dan intensitas rangsangan. Jadi, selama bayi tidak terlalu lama berada di lingkungan yang sangat ramai atau bising, posisi hadap depan tetap aman dilakukan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua
- Leher Bayi Harus Kuat
Posisi hadap depan aman dilakukan jika leher bayi sudah kuat, biasanya di usia 3–4 bulan. Hal ini penting untuk mencegah guncangan kepala saat orang tua berjalan. - Gunakan Gendongan yang Tepat
Tidak semua gendongan memberikan dukungan yang baik. Pilih gendongan yang telah teruji dan memiliki standar keamanan, agar bayi nyaman sekaligus aman.
Pilih gendongan yang nyaman untuk Si Kecil. (Sumber: Istimewa)
Sebagai gendongan ergonomis, i-Angel Hipseat Carrier dirancang untuk memberikan kenyamanan pada bayi sekaligus orang tua. Dengan strap pundak yang tebal dan belt pinggang lebar, beban bayi dapat terdistribusi merata sehingga mengurangi risiko pegal bahkan encok.
Selain itu, gendongan sudah dilengkapi berbagai sertifikasi keamanan internasional, sehingga orang tua tidak perlu khawatir saat menggendong Si Kecil dalam waktu lama. Desainnya memungkinkan orang tua tetap hands-free dan leluasa beraktivitas bersama anak.