Lihat ke Halaman Asli

Abdi Dalem, Simbol Kesetiaan dan Pengabdian

Diperbarui: 16 Januari 2019   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Sumber : kratonjogja.id

Abdi Dalem merupakan sebutan bagi para "pengabdi di keraton ngayogyakarto hardiningrat". Mereka merupakan warga sipil yang bertugas untuk membantu melaksanakan kegiatan operasional yang berhubungan dengan  rumah tangga keraton sejak negara Ngayogyakarto Hardiningrat diproklamirkan berdiri pada tanggal 17 Maret 1755M. Selain menyediakan keperluan keraton, Abdi Dalem memegang peranan sebagai "Abdi Budaya", artinya dia merupakan contoh dan teladan bagi masyarakat yang berada di luar keraton dalam hal sopan santun dan tata krama.

Menjadi Abdi Dalem merupakan komitmen pribadi, sehingga tidak ada paksaan dari manapun. Bagi mereka, kebahagiaan batinlah yang menjadi alasan utama. Beberapa dari mereka bahkan rela tidak dibayar asalkan bisa "ngalap berkah" dari keraton, sederhana sekali.

Secara umum abdi keraton Yogyakarta  dibagi menjadi dua jenis, yaitu Abdi Dalem Punakawan dan Keprajan. Abdi Dalem Punakawan merupakan Abdi Dalem yang bersal dari masyarakat umum. selanjutnya Abdi Dalem Punakawan dibagi lagi menjadi dua, yaitu Abdi Dalem Punakawan Caos dan Abdi Dalem Punakawan Tepas. Abdi Dalem Punakawan Caos berangkat setiap hari, sedangkan Abdi Dalem Tepas menghadap keraton setiap periode waktu tertentu, biasanya 10 hari atau setiap ada acara yang membutuhkan bantuan dengan jumlah banyak.

Abvdi Dalem memiliki tugas dan perannya masing-masing sumber : Wikipedia

Baca juga : Pembangunan Underpass Simpang Kaliurang Dimulai, Kentungan Ditutup Setahun

Abdi Dalem Kaprajan berasal dari kalangan PNS, TNI dan POLRI, biasanya mereka merupakan seorang pensiunan yang selanjutnya masuk menjadi Abdi Dalem secara sukarela dan mencurahkan pikiran dan tenaga kepada Keraton.

Dalam pergaulan sehari-hari para Abdi Dalem menggunakan bahasa khusus yang disebut sebagai bahasa "bagongan". Bahasa ini sedikit berbeda dari bahasa jawa pada umumnya. Melalui bahasa ini, maka tidak ada lagi ketimpangan sosial dari segi apapun, karena semua diperlakukan secara sama.

Para Abdi Dalem menggunakan pakaian khusus yang disebut dengan peranakan. Istilah "Peranakan" dalam bahasa jawa memiliki arti saudara se ibu. Kata tersebut mengandung makna filosofis bahwa seorang Abdi Dalem yang satu dan yang lain pada hakikatnya merupakan saudara.

Abdi dalam bahasa arab disebut dengan " 'abdun" yang berarti hamba. Seorang hamba berkewajiban taat dan patuh pada perintah Tuhan. Dari abdi dalem dapat diambil pelajaran, bahwa hidup merupakan pemberian Sang Pencipta, tugas seorang hamba adalah taat dan patuh kepada Tuhan tanpa mengharap imbalan apapun.

Lanjut Baca : 9 Makanan Legenda Di Yogyakarta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline