Lihat ke Halaman Asli

andry natawijaya

TERVERIFIKASI

apa yang kutulis tetap tertulis..

Bicara Soal Seks dalam Pemasaran, Seperti Apa Jadinya?

Diperbarui: 8 April 2021   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Komunikasi pemasaran bertema daya tarik seks (harpersbazaar.com)

Mayoritas orang mungkin memiliki pandangan mengenai topik seksual jika mendengar judul Kama Sutra. Terbentuknya pandangan awam tersebut bisajadi karena salah satu bagian Kama Sutra menguraikan hubungan seks antara pria dan wanita, akibatnya banyak orang lebih mengenal Kama Sutra sebagai kitab seks.

Jika dipelajari lebih mendalam, kitab karya filsuf India bernama Vatsyayana ini sebetulnya banyak membahas mengenai kehidupan. Kama Sutra mengajarkan tentang seni menjalani kehidupan bahagia, mencari pasangan hidup, karakteristik cinta, menjaga kehidupan cinta serta perilaku hidup lainnya.

Ya, tentu saja pembahasan hubungan antara pria dan wanita, khususnya seks, menjadi topik yang menarik perhatian, walaupun terkadang masih dinilai tabu. Namun perlu diakui jika topik ini tak pernah sepi minat, sehingga persepsi Kama Sutra identik dengan seks lebih kental ketimbang kitab berisi seni kehidupan.

Sex appeal atau daya tarik seks memang selalu mencuri minat dari masa ke masa. Alasannya jika mengacu pada buah pemikiran Abraham Maslow (1908-1970), seks  merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia prinsipnya memiliki naluri seksual, artinya akan merespon jika ada rangsangan yang menggugah rangsangan seks dalam dirinya.

Ilustrasi: Iklan bertema daya tarik seks (theconversation.com)

Namun, seks tidak selalu berorientasi pornografi atau berkesan negatif. Daya tarik seks bisa dimanfaatkan melalui wujud seni dan kreativitas, dari wadah kreativitas inilah daya tarik seks  dijadikan jalur komunikasi dalam hal pemasaran, sebut saja  periklanan.

Daya Tarik Seks, Seni dan Kreativitas

Sesuatu yang sensual biasanya menarik perhatian publik. Dalam hal ini ruang seni membuktikan jika ide liar seniman terinspirasi dari seks malah melahirkan karya seni bernilai tinggi. Contoh lukisan berjudul Spring karya pelukis Polandia, Teodor Axentowicz (1859-1938).

Spring melukiskan sosok wanita bertelanjang dada sambil memegang cermin dan bunga tulip di tangannya. Imajinasi sang pelukis bergerak liar menjadi goresan gambar di kanvas mengenai keindahan musim semi, diwujudkan berupa sosok wanita cantik simbol cinta dari Aphrodite.

Imajinasi dan seni adalah elemen yang mendobrak batas, contoh lukisan Spring jika dilihat begitu saja secara dangkal terkesan eksploitasi tubuh wanita, namun memahami kreativitas memang memerlukan keseriusan.

Ilustrasi: Nilai seni terinspirasi daya tarik seks (yoohtoob.com)

Seolah pelukis melepas begitu saja logika dari para penonton karyanya supaya mengartikan sendiri makna Spring dalam benak setiap orang. Ini luar biasa dan sangat bernilai. Masih banyak karya seni lain yang mengandung unsur daya tarik seks.

Jika seseorang berpikir hanya menggunakan naluri seksual semata, lukisan macam Spring akan diartikan gambar  wanita telanjang atau  konten pornografi. Padahal ada batasan daya tarik seks dalam ruang seni dan kreativitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline